REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jonathan Frizzy dan istrinya Dhena Devanka tentu sama seperti orang tua lainnya menginginkan ketiga anaknya menjadi anak hebat. Namun sebelum menjadi anak hebat, tentunya sang anak harus memiliki rasa peduli dan daya pikir sesuai usianya.
Pria yang akrab disapa Ijonk ini mengatakan mereka rutin memberikan stimulasi rasa peduli dengan mengajarkan anak mengungkapkan perasaan, memiliki rasa peduli terhadap lingkungan sekitar, hingga melakukan aksi kecil yang bermanfaat bagi orang lain.
"Saya ajarkan anak berbuat baik. Tidak boleh melakukan bullying. Pernah di sekolah anak ada yang melakukan bullying, korban bullying ini di dibelain. Anak saya melarang melakukan bullying. No no kata papa nggak boleh," ujarnya sambil menirukan ucapan anaknya.
Selain itu, Ijonk juga mengajarkan anaknya untuk membantu orang lain yang sedang kesusahan. Misalnya ada barang teman anaknya yang jatuh, anak Ijonk selalu berusaha membantu mengambilkan.
Istri Ijonk, Dhena juga selalu mengajarkan kebaikan kepada anak-anaknya. "Kita percaya anak-anak usia dua sampai enam tahun, itu masa golden age. Di sini peran saya sebagai ibu ngurus anak-anak, penting banget untuk selalu mengajarkan kebaikan. Harus smile. Harus say thank you. Tidak boleh sungkan bukakan pintu untuk teman. Selalu ajarkan kebaikan. Kadang-kadang dianggap mama cerewet banget. Pengulangan kata seperti senyum, terima kasih, itu membuat mereka jadi baik."
Dhena juga selalu menerapkan disiplin pada ketiga anandanya ini. Waktu untuk makan, tidur dan lainnya harus ditepati sang anak. Sementara Ijonk lebih fleksibel terhadap anaknya, dia lebih membolehkan anaknya bermain. Permainannya ia menyukai yang lebih mengasah otak.