REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada saja ibu yang anak-anaknya lebih menyukai makan makanan yang dibeli di luar atau makanan temannya sendiri ketimbang masakan bundanya sendiri. Soal kendala tersebut, pakar kuliner Indonesia Sisca Soewitomo pun berbagi saran.
Menurut Sisca, para ibu harus menceritakan betapa bermanfaatnya hidangan yang disiapkan untuk anaknya itu. Pemahaman si kecil harus dibangun agar ia mengetahui semua yang ada di piringnya penting bagi kesehatannya.
“Mama buatin kamu nasi goreng merah hijau yang enak. Merah-hijau itu terdiri atas wortel dan buncis. Nah, wortel yang sangat baik untuk kesehatan mata dan buncis penuh dengan serat," kata Sisca memberi contoh dialog ibu dengan anaknya.
Sisca mengatakan, anak-anak di sekolah juga sering berbagi bekal untuk dicicipi bersama. Ia mengungkapkan, sekolah bisa menjadi tempat penilaian masakan kreasi ibu.
Oleh sebab itu, para ibu disarankan untuk menyiapkan sajian yang istimewa untuk keluarga. Sisca mengingatkan bahwa masakan istimewa tidak selalu identik dengan mahal.
"Kuncinya ialah membuatnya dengan rasa cinta,” ungkap Siska dalam konferensi pers Endeus Festival di Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
Bagaimana cinta bisa berperan dalam menghasilkan masakan enak? Menurut Sisca, ibu harus bisa menjaga mood-nya. Perasaan bahagia ketika mulai masuk ke dapur akan menentukan hasil masakannya.
"Sebab, dengan hati yang riang, maka masakan bisa dibuat sesuai dengan takaran bahan yang sesuai dan enak," kata Sisca yang menjadi salah satu pakar kuliner yang berpartisipasi dalam ajang Endeus Festival yang akan dilaksanakan pada 25 hingga 27 Oktober 2019 di Gandaria City, Jakarta Selatan.
Menurut Sisca, ketika hati ibu senang saat memasak, ia pasti akan lebih cermat dalam menyiapkan hidangan untuk keluarga. Setiap langkah dalam memasak tentunya akan ibu jamin sesuai resep dan ia akan mencicipi lalu mengoreksi rasanya hingga pas.
"Jadi masaklah dengan hati yang gembira,” ujar Sisca.