Sabtu 21 Sep 2019 06:37 WIB

Remaja Anggap Berciuman Lumrah, Simak Pandangan Akademisi

Remaja yang berpacaran cenderung menganggap berciuman termasuk lumrah.

Remaja usia SMA. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Remaja usia SMA. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Remaja yang berpacaran cenderung menganggap berciuman merupakan hal yang wajar. Padahal, itu termasuk bentuk-bentuk perilaku seks bebas.

"Ada anggapan keliru kalau pacaran tidak berciuman sebagai suatu keanehan," ujar Wakil Rektor II Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar MKed SpOG dalam seminar "Desiminasi Seks Education" memperingati Dies Natalis ke-67 Universitas Sumatera Utara yang dihadiri pelajar SMA dan mahasiswa di Kampus USU Medan, Jumat.

Fidel mengingatkan, orang yang menjalankan seks bebas rentan terkena penyakit seksual menular. Ia pun mengimbau agar remaja berhenti dan menjauhi perilaku berisiko yang juga dilarang dalam ajaran agama tersebut.

Fidel menjelaskan, seks bebas adalah hubungan yang dilakukan laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Berbagai bentuk tingkah laku seksual, seperti, berkencan intim, bercumbu, dan melakukan kontak seksual termasuk dalam kategori seks bebas.

Selain dapat membuat orang terjangkit penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS, remaja maupun masyarakat yang melakukan hubungan terlarang itu juga berisiko mendapatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Pernikahan remaja dan tindakan aborsi yang melanggar hukum juga berpotensi terjadi sebagai akibatnya.

Ia mengatakan ada penyebab seks bebas di kalangan remaja. Berbagai aktivitas yang mengarah pada pemuasan seksual menunjukkan tidak berhasilnya remaja dalam mengendalikan atau mengalihkan dorongan tersebut ke kegiatan lain yang sebenarnya masih bisa dikerjakan.

Selain itu, menurut Fidel, orang tua yang kurang memerhatikan perilaku anak-anaknya. Alhasil, kegagalan fungsi orang tua menjadi salah satu faktor penyebab perilaku seks pranikah.

"Lantas, pengendalian diri adalah komponen yang menentukan akan dilakukan atau tidak dilakukan perilaku seksual berisiko tersebut," ucap dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement