REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu, sempat viral pemberitaan mengenai penyanyi yang memberikan ASI kepada anaknya. Masalahnya sang anak sudah tidak di usia batita lagi.
Pakar laktasi, dr Ameetha Drupadi, CIMI, menjelaskan ASI sudah dikenal berbagai manfaatnya baik untuk ibu dan bayi yang mengonsumsinya. Tak heran bila setiap ibu ingin memberikan makanan terbaik ini untuk bayinya.
Namun, lanjutnya, ASI hanya bermanfaat untuk anak usia nol hingga dua tahhn. Bahkan anak lebih dari dua tahun satu bulan, jika konsumsi ASI saja jelas tidak cukup.
Apalagi anak yang sudah besar.
"Sudah tidak ada gizinya, manfaatnya," ungkapnya dalam acara Media Talk Show “Kiat Sukses MengASIhi” dalam Rangka Ulang Tahun Teman Bumil kedua di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan dari segi medis pun tidak ada gizi yang memenuhi si anak, justru malah mengurangi jatah adiknya. "ASI memang hanya bermanfaat sampai dua tahun lebih dari itu tidak."
Walaupun di masyarakat masih banyak ibu yang menyusui bayinya hingga lebih dari dua tahun, bahkan usia tiga tahun belum disapih, itu lebih karena alasan bonding atau ikatan ibu dan anak saja. Bukan untuk mendapatkan nutrisi atau manfaat ASI biar gemuk.
"Tujuannya mungkin salah kaprah. Kalau usia nol sampai dua tahun ada induksi laktasi. Kalau sudah dewasa belum tahu tujuannya untuk apa," ujarnya.