Rabu 18 Dec 2019 07:41 WIB

5 Cara Agar Remaja Mager Jadi Aktif Bergerak

Remaja yang mager perlu dimotivasi agar aktif bergerak untuk melawan obesitas.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Bersepeda. Demi melawan obesitas, motivasi anak yang malas bergerak (mager) agar mau melakukan olahraga yang disukainya.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Bersepeda. Demi melawan obesitas, motivasi anak yang malas bergerak (mager) agar mau melakukan olahraga yang disukainya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada seorangpun yang ditakdirkan memiliki kelebihan berat badan. Demikian juga dengan remaja yang secara genetik memiliki potensi tersebut.

Dilansir Web MD, sebuah studi di Eropa pada 2010 menunjukkan bahwa para remaja, bahkan mereka yang memiliki potensi genetik sekalipun, bisa melawan obesitas dengan berolahraga teratur selama 60 menit dalam sehari. Langkah ini akan membuat mereka memiliki lemak tubuh yang lebih rendah, indeks massa tubuh (BMI), dan pinggang yang lebih kecil.

Baca Juga

Meski demikian, berolahraga satu jam dalam sehari bisa terasa sangat menghabiskan waktu bagi remaja yang memiliki banyak aktivitas sekolah. Terlebih, bagi mereka yang pada dasarnya merasa malas untuk bergerak.

Karena itu, orang tua harus berperan dalam membantu anak remajanya. Kuncinya adalah memulai dari hal yang kecil dan berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membuat buah hati termotivasi untuk berolahraga:

1. Lakukan perlahan

Anak-anak yang tidak terbiasa berolahraga mungkin hanya mau menolerir sedikit aktivitas fisik sebelum minta berhenti. Jadi mulailah dengan langkah-langkah kecil, seperti berjalan kaki 10 menit setiap hari saat pulang sekolah.

Tambahkan durasi satu menit setiap harinya dan lihat kemajuan mereka. Dengan langkah kecil ini, perlahan-lahan anak akan mulai termotivasi tanpa paksaan.

Mereka juga akan merasa lebih percaya diri dan menjadikan olahraga menjadi bagian dari hidup. Selalu puji dan beri semangat saat anak-anak melakukan langkah positif untuk hidup yang lebih sehat.

2. Batasi screen time

Banyak anak remaja yang menghabiskan waktu di depan TV, ponsel, atau komputer di waktu senggang. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar kegiatan yang termasuk dalam screen time ini dibatasi selama berada di rumah.

Jika sulit, cobalah untuk menjadi contoh bagi mereka. Lakukan sit-up saat menonton televisi dan letakkan beberapa alat olahraga seperti dumbel kecil di dekat ruang keluarga agar memotivasi anak-anak melakukan hal yang sama.

3. Jadikan olahraga kegiatan yang menyenangkan

Salah satu olahraga terbaik yang mungkin disukai oleh remaja adalah berjalan-jalan melihat pemandangan alam dan hewan. Cobalah untuk mensurvei klub yang menyediakan kegiatan-kegiatan olahraga di luar ruangan seperti hiking, berkemah, hingga bird watching alias mengamati burung.

Jika anak menyukai seni bela diri, menari, atau senam, carilah kelas yang akan menarik bagi mereka. Selain itu, lakukan langkah mudah di awal-awal agar mereka terbiasa bergerak, seperti mengajak untuk ikut membersihkan halaman rumah bersama-sama.

4. Weight training

Latihan kekuatan atau resistensi dapat menjadi aktivitas yang baik untuk remaja yang belum terbiasa melakukan olahraga aerobik. Sebuah studi pada 2009 menunjukkan bahwa melakukan latihan seperti ini tiga kali dalam seminggu dapat secara signifikan menurunkan lemak tubuh dan meningkatkan otot dan kekuatan bagi anak-anak yang obesitas.

Tidak perlu mendaftarkan anak-anak untuk bergabung dengan gym, Anda bisa membantu mereka melakukannya di rumah. Pastikan juga untuk berdiskusi dengan dokter dalam hal ini.

5. Bergabung dengan klub olahraga

Anda bisa mengajak remaja bergabung dalam klub olahraga, seperti bersepeda atau lari, yang bukan untuk kompetisi. Ingatlah bahwa mendukung mereka memiliki gaya hidup yang aktif dan sehat bukanlah sebuah perlombaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement