Ahad 29 Dec 2019 14:58 WIB

Obrolan Finansial Sebelum Anak Dewasa, Apa yang Dibahas?

Orang tua perlu membekali anak dengan kecerdasan finansial.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Orang tua perlu membekali anak dengan berbagai wawasan, termasuk mengenai kecerdasan finansial (Ilustrasi mengobrol dengan anak)
Foto: Pixabay
Orang tua perlu membekali anak dengan berbagai wawasan, termasuk mengenai kecerdasan finansial (Ilustrasi mengobrol dengan anak)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua perlu membekali anak dengan berbagai wawasan, termasuk mengenai kecerdasan finansial. Pengetahuan itu penting diberikan sebelum anak berusia 18 tahun dan punya kebebasan menentukan segalanya sendiri.

Pada usia tersebut, sebagian anak mungkin masih menggantungkan finansialnya pada orang tua dan ada juga yang sudah mandiri. Apapun kondisinya, berikut empat hal yang sebaiknya dibicarakan dengan anak, dikutip dari laman Forbes, Ahad (29/12).

Baca Juga

Biaya kuliah

Sejak anak masih belia, sangat penting merencanakan tabungan biaya kuliah. Saat anak beranjak remaja, diskusikan pembiayaan itu sehingga mereka mengerti bahwa kuliah merupakan investasi besar untuk masa depan.

Biaya kuliah anak bisa bersumber dari orang tua, dari beasiswa, atau dari pinjaman. Pada opsi terakhir, orang tua bertanggung jawab menjelaskan ke anak tentang dampak jangka panjang dan beban keuangannya.

Utang

Remaja menjelang dewasa harus memahami bahaya utang sebelum mereka meninggalkan rumah. Mengingat, berbagai penawaran akan masuk bertubi-tubi melalui email, penerbangan, atau poster iklan di swalayan.

 

Berutang bukan cara tepat bagi anak untuk memulai kehidupan dewasa mereka. Konsekuensi yang harus mereka bayar selama bertahun-tahun sesudahnya tidak semudah menggesekkan kartu kredit di sebuah toko bergengsi.

Kartu kredit

Jangan sampai anak terjebak dalam tagihan karena tidak memahami besaran nilai kreditnya. Jelaskan bahwa skor kredit memberi tahu pemberi pinjaman bahwa mereka dapat dipercaya berdasarkan sejarah keuangan.

Ada tiga faktor utama saat mengajukan kredit, yaitu riwayat pembayaran, tingkat penggunaan kredit, dan lama riwayat kredit. Hal itu juga berpengaruh pada pekerjaan mereka kelak atau kemampuan untuk melakukan sewa. 

Dana proteksi

Setiap orang tidak bisa memprediksi apa yang bisa terjadi di masa depan. Tidak tertutup kemungkinan terjadi hal tak terduga seperti orang tua jatuh sakit atau meninggal dunia, sehingga amat penting menyiapkan dana proteksi.

Tanpa dana cadangan itu, kondisi darurat dapat menjadi bencana besar. Pastikan anak tahu manfaat memiliki simpanan uang untuk dana darurat, asuransi kesehatan, asuransi mobil dan rumah, serta asuransi jiwa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement