REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ada banyak alasan pasangan memilih untuk mengadopsi anak. Di Indonesia, beberapa alasan yang kerap ditemukan adalah karena pasangan tidak kunjung dikaruniai anak, ingin menambah anak kedua, sebagai 'pancingan' supaya bisa cepat hamil, serta tidak tega melihat anak dari keluarga jauh atau tetangganya terlantar.
Menurut psikolog Sali Rahadi Asih, pasangan suami istri memang harus memiliki niat yang kuat sebelum memutuskan untuk mengadopsi anak. Menurutnya persiapan psikologis amat penting. Persiapan ini adalah bagaimana pasangan suami istri sudah siap menjadi orang tua.
"Intinya, suami dan istri harus sepakat apa alasan mereka untuk mengadopsi anak,” ujar dosen bidang studi psikologi klinis itu lewat siaran pers yang diterima Republika.
Jika hanya salah seorang yang ingin mengadopsi anak padahal pasangannya tidak terlalu menginginkannya, sebaiknya pikirkan kembali keinginan tersebut. Pasalnya bila tetap dilakukan, hal itu dapat menimbulkan konflik di kemudian hari.