REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Nenie A Lambung meminta para orang tua semakin bijak mengizinkan anak-anaknya bermain gawai (smart phone). Menurutnya, orang tua perlu membatasi penggunaan gawai.
"Penggunaan gadget bisa mempengaruhi perkembangan anak dan sekelilingnya. Saya juga prihatin, sebagian anak semakin cuek dengan lingkungan sekitarnya. Akibat terlalu asik bermain seorang anak juga akan menjadi malas bergerak," kata Nenie, Sabtu (22/2).
Menurut Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya itu, pengenalan gawai pada anak usia dini pada dasarnya mempunyai sisi positif dalam menunjang pengetahuan pembelajaran dasar pada anak. Namun ada juga sisi negatif yang harus diperhatikan secara seksama.
Dia mengatakan, penggunaan telepon pintar atau gawai dapat menyebabkan anak malas belajar. Akibatnya, anak lebih senang menyendiri serta tidak suka berkumpul dengan teman sebaya mereka.
Selain itu, pengenalan perangkat komunikasi dan teknologi canggih yang terlalu dini dan tidak terkendali dapat mempengaruhi perkembangan peningkatan aktivitas motorik anak. Untuk itu, pengawasan dan kontrol dari orang tua sangat diharapkan dalam pengenalan gawai sehingga resiko meningkatnya rasa individualis anak dapat diminimalkan.
Nenie mengatakan sampai saat ini juga banyak kasus akibat penggunaan gadget berdampak pada peningkatan prevalensi gangguan penglihatan bahkan kepribadian pada anak. "Maka orang tua harus mampu mengatasi berbagai dampak negatif dan mengontrol penggunaan benda teknologi seperti gadget khususnya pada anak usia dini," katanya.