Kamis 13 Apr 2017 13:12 WIB

Menpar Sambut Kapal Pacific Eden di Benoa Bali

Turis melintas di dekat kapal pesiar Pacific Eden saat berlabuh di Pelabuhan Sukarno-Hatta Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/9).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Turis melintas di dekat kapal pesiar Pacific Eden saat berlabuh di Pelabuhan Sukarno-Hatta Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Pelabuhan cruise Benoa Bali akhirnya menjadi titik baru tempat masukkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Kapal Cruise Pacific Eden yang mengangkut 1.500 wisatawan akan bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Kamis (13/4) pukul 11.00 WITA. Pacific Eden yang juga group dari P & O London ini berangkat dari Pelabuhan Fremantle Australia pada tanggal (9/4) pukul 16.00 waktu setempat.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Indonesia Kementerian Pariwisata Indroyono Susilo yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu mengatakan, jika kedatangan Cruise Pasific Eden ini sangat bersejarah bagi pariwisata Indonesia dan memiliki manfaat untuk pariwisata Tanah Air.

"Rencananya Kemenpar akan lakukan kerjasama promosi dalam kapal, sehingga branding Indonesia dan segala keindahan Indonesia akan selalu ada dalam pelayarannya yang melibatkan ribuan wisatawan mancanegara itu," ujar Indroyono yang juga diamini Vinsen.

Kata Indroyono, pelayaran kali ini sangat bersejarah karena untuk pertama kali bisa bersandar di Pelabuhan Benoa dan bukan lego jangkar. Selain untuk pertama kali, cruise yang memiliki panjang kapal 220 meter sering memiliki hambatan saat bermanuver atau bersandar di Pelabuhan Benoa. ”Selama ini kapal cruise hanya bisa lakukan anchoring agak jauh dari Pelabuhan Benoa tapi kali ini langsung merapat,” katanya.

Lebih lanjut, Indroyono memaparkan, bila ini sukses, maka akan ada rencana P & O Corp-London untuk memiliki hub di Benoa. “Rencana itu nantinya memiliki beberapa persyaratan, namun nanti akan disampaikan oleh President P & O Langsung ke Menteri Pariwisata,” ujarnya. 

Selain itu, tambah Indroyono, Direktur Operasi P & O Corp London Mike mengatakan, rute awal ke Bali ini adalah "proyek rugi". Namun P & O berani masuk karena ada prospek potensi yang besar. "Maka ini perlu ada dukungan Pemerintah dan semua pihak yang terkait,” tambah Indroyono

Vinsensius Jemandu menambahkan, timnya juga sudah berkomunikasi kepada beberapa wisatawan yang ingin berwisata dengan cruise dan juga mempromosikan banyak kepada yachter-yachter dari selatan (Australia dan Selandia Baru) untuk datang menikmati wisata bahari Indonesia.

“Yang kita harapkan itu yachter yang  berada di Darwin, Sydney, Perth, Auckland, serta dari Fiji. Karena di sana tempat parkirnya para yachter Amerika dan Australia,” kata VJ sapaan akrab Vinsensius Jemandu.

Menpar Arief Yahya sangat gembira dengan kedatangan cruise atau kapal pesiar di Benoa Bali itu. Jumlah wisatawan yang bergerak melalui cruise juga besar. Dan mereka bisa berkeliling Indonesia di banyak destinasi yang sudah siap dengan pelabuhan dan CIQP-nya.

Karen itu, Menpar Arief berencana hadir menyambut kedatangan 1.500 wisman di Pelabuhan Benoa, penyambutan itu dirangkai dengan acara penampilan seni budaya serta pengalungan bunga kepada kapten kapal Pasific Eden. Dilanjutkan dengan lokakarya bahari Cruise Ship di dalam kapal. Wisatawan yang datang tidak hanya menikmati Bali. Para Wisman itu juga akan menyambangi Lombok, Pulau Komodo dan Labuan Bajo.

"Selamat datang di Indonesia, dan selamat menikmati keindahan budaya dan alam Indonesia. Wisata bahari kita akan semakin hidup, dan memang seharusnya begitu,"kata Menpar Arief Yahya.

Luas lautan Indonesia jauh lebih besar dari daratan. Jumlah pulau di Nusantara 17.000 lebih. Lalu maritim juga sudah menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo. "Maka 10 Top Destinasi pun, 7 diantaranya adalah destinasi wisata bahari," papar Arief.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement