Kamis 13 Apr 2017 13:38 WIB

Pariwisata DKI Gelar Kick-Off Revitalisasi Kota Tua

Kawasan Kota Tua Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Kawasan Kota Tua Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kepulauan Seribu dan Kota Tua akan punya gawean besar. Yakni digelarnya acara Konsorsium Kota Tua Jakarta bersama Dinas Pariwisata Provinsi DKI dan PT Propan Raya, sekaligus seremoni menandai “Kick Off” Revitalisasi Kota Tua Jakarta yang akan diselenggarakan pada tanggal 16 April 2017.

 

Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata Kemenpar Hiramsyah S. Thaib mengatakan, kegiatan ini merupakan gawean dari Dinas Pariwisata DKI yang akan menggelar diskusi dengan tema “2017 : Wajah Kota Tua yang Berubah”. Menurut Hiram-sapaan akrab Hiramsyah S. Thaib- kegiatan ini jelas sejalan dengan usaha pemerintah dalam program percepatan pengembangan daerah wisata dan terhadap lingkungan, sosial serta kearifan lokal budaya bangsa.

 

”Terima kasih kepada pihak Propan yang menyatakan dukungannya pada Revitalisasi Kota Tua Jakarta, sebuah program Pemda DKI untuk menjadikan Kota Tua sebagai destinasi pariwisata Jakarta di bidang budaya dan heritage building. Ini bagian dari percepatan destinasi kami,” ujar pria yang murah senyum itu.

Panitia pelaksana perhelatan tersebut rencananya akan mendatangkan Basuki T. Purnama, Gubernur DKI Jakarta, dan pembicara-pembicara unggulan diantaranya adalah, Hiramsyah S. Thaib (ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata), Eddy Sambuaga (managing director Konsorsium Kota Tua Jakarta), Hendra Adidarma (pendiri dan presiden direktur PT Propan Raya).

 

”Kabar dari panitia rencananya diskusi nanti akan ditutup dengan seremoni pengecatan Gedung Kerta Niaga oleh para pembicara bersama sejumlah tokoh seperti Ayu Utami, Addie MS, Puteri Pariwisata Indonesia - Jakarta,” kata Hiram.

 

Seperti diketahui, Kemenpar terus ngebut untuk meningkatkan 10 destinasi wisata baru, atau biasa disebut 10 Bali Baru. Destinasi prioritas yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo itu akan menjadi daya pikat baru sektor pariwisata Indonesia. "Kami berkejaran dengan waktu. Karena itu tim percepatan sebagai shadow management, tugas utamanya adalah memastikan  percepatan pengembangan 10 destinasi prioritas itu, termasuk di dalamnya Kota Tua Jakarta," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Dengan teknologi digital, Menpar Arief sekarang lebih sering memantau perkembangan pekerjaan 10 destinasi dengan aplikasi Project Management System. Semua pekerjaan dikuantifikasi dalam persentase, yang setiap hari harus diinput per pekerjaan. "Tiap seminggu sekali dilihat dan dievaluasi mendalam," kata Arief Yahya.

Jika project management system itu dijalankan dengan baik, maka 10 Bali Baru akan berkembang. Begitupun sebaliknya, jika persentase pekerjaan mingguan berada di bawah 100 persen, maka dengan mudah dan cepat akan ditemukan "biang kerok"-nya ada di mana.

"Karena itu saya minta ada PIC yang bertanggung jawab atas input data dengan disiplin tinggi. Saya lebih percaya dengan angka-angka. Dengan tools yang standar, persentase yang di bawah target waktu itu, dengan mudah bisa dicari penyebabnya dan cepat mengambil keputusan," kata dia.

Tugas utama Badan Otorita nanti adalah menciptakan "Nusa Dua Nusa Dua" baru. Mereka sudah mendapatkan materi "critical success factor" satu kunci yang jika itu tidak dituntaskan akan menjadi palang pintu pengganjal di titik-titik destinasi itu. "Sekarang  saatnya kerja kerj kerja," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement