REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gelaran Pesona Aceh di Yogya 14-16 April di Hartono Mall Jogja dinilai sukses. Upaya promosi mengenalkan potensi wisata Serambi Makkah di Kota Budaya Jogja disambut antusiasme penonton. Setiap hari, pengunjung memadati hall utama mal terbesar di kawasan Joglosemar ini.
"Setiap hari pengunjung membludak. Mereka penasaran dengan sajian dari Aceh. Kepo banget dengan kekayaan kuliner maupun wisata Aceh," kata Project Officer Pesona Aceh Deta Djurevwati, di sela-sela penutupan acara Pesona Aceh, Ahad (16/4) malam.
Deta menambahkan, pameran Pesona Aceh di Yogjakarta memang dimaksudkan untuk mengenalkan Aceh. Menepis Aceh tak seperti yang dibayangkan orang. Membuktikan bahwa Aceh bukanlah tempat yang seram. Maka selain booth yang menampilkan potensi kabupaten-kabupaten di Aceh juga dihadirkan berbagai pertunjukan seni, baik tari maupun musik.
Para pengunjung yang penasaran dengan Aceh memang terobati dengan pameran ini. Yang pengin mengenal dan mencicipi kopi, ada beberapa varian kopi asli Aceh. Dari kopi Gayo hingga kopi Aceh lainnya. Pengunjung bisa juga mengenal berbagai minyak pala dari Aceh. Atau mencoba kuliner Ayam Tangkap, masakan ayam khas Aceh. "Terasi Langsa juga terbaik. Dibuat dari rebon atau udang berkualitas," kata Deta.
Sukses penyelenggaraan Pesona Aceh di Jogja ini juga bisa dilihat saat Tari Pukat disajikan. Kursi tempat duduk tak mencukupi. Penonton sampai berdiri di deretan belakang.
Tari Saman (Yasin Habibi/ Repubika)
Melihat keberhasilan ini, penyelenggaraan serupa akan dilanjutkan di provinsi lain. Dengan mengemas kegiatan serupa di tempat lain. Dua agenda ke depan adalah Pameran Pesona Aceh di Bali dan Batam. Dua pintu gerbang wisata Indonesia. "Sukses di Jogja ini akan kami lanjutkan ke Bali dan Batam," kata Deta.
Untuk Jogja, selanjutnya akan dirancang satu pemecahan Rekor MURI untuk Tari Pukat. Jika saat Festival Sabang ada pencatatan rekor penari terbanyak menarikan Tari Pukat, maka di Jogja akan dengan keunikan lain.
"Kalau tari Aceh dinyanyikan oleh orang Aceh itu biasa. Maka di Jogja, pemecahan Rekor MURI untuk Tari Pukat dimainkan oleh 350 orang yang bukan warga Aceh. Seperti di ajang ini kemarin, penarinya tidak semua orang Aceh," kata Deta.
Lewat Tari Pukat yang dimainkan oleh para penari yang terdiri dari berbagai suku yang ada di Indonesia, akan semakin menguatkan rajutan dan ikatan kebangsaan kita. Sebagaimana filosofi tari Pukat yang memang berbicara soal merajut kebinekaan.
Menpar Arief Yahya mengucapkan selamat atas sukses Pentas Pesona Aceh di Yogya 14-16 April di Hartono Mall Jogja itu. "Kalau soal kesenian, kebudayaan, Aceh salah satu yang terbaik di negeri ini. Terakhir kami pentaskan ke ITB Berlin (Internationale Tourismus Borse) di Jerman. Gerak tari saman dikombinasi dengan musik tradisinya mengundang kekaguman yang luar biasa di Eropa," kata Menpar Arief.
ITB Berlin adalah travel mart terbesar di dunia. Semua pelaku industri pariwisata tumplek blek di sana, untuk business matching, dan promosi destinasi wisata. "Kesenian Aceh turut mewarnai Booth Wonderful Indonesia, dan sangat sukses. Pavilliun kita nomor satu di Asia Pacific dan Oceania, mengalahkan Korea, India, Selandia Baru, Australia, dan lainnya," ujar Arief Yahya.