Jumat 21 Apr 2017 17:06 WIB

Kemenpar akan Gelar FGD Penyusunan Target Pasar Wisata Bahari di Wakatobi

Wisatawan menyelam di titik selam Mari Mabuk, Pulau Tomia, Waha, Tomia, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. (ilustrasi)
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Wisatawan menyelam di titik selam Mari Mabuk, Pulau Tomia, Waha, Tomia, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WAKATOBI -- Gerak Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam percepatan 10 destinasi prioritas semakin cepat. Kementerian yang dipimpin oleh Arief Yahya itu pada pertengahan Mei 2017 nanti akan menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Target Pasar Wisata Bahari di Wakatobi.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, didampingi Plt Asdep Strategi Pemasaran Nusantara, Hariyanto mengatakan, acara ini sangat penting dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan target pasar wisata bahari di 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo dan Kemenpar atau yang biasa disebut dengan 10 Bali Baru.

”Ini kami lakukan untuk membuat proyeksi target pasar tahun 2017 dan tahun 2018 pada tujuh provinsi yang menjadi destinasi wisata bahari melalui pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif di masing-masing wilayah,” ujar Esthy yang juga diamini Hariyanto.

Seperti diketahui, 7 provinsi bahari yang menjadi destinasi wisata bahari di 10 Bali Baru adalah Wakatobi, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Mandalika Lombok, Labuan Bajo, dan Morotai. Tiga destinasi lainnya bukan destinasi bahari yakni Bromo, Borobudur dan Danau Toba.

”Tujuannya nanti pasca FGD dapat dijadikan referensi dalam menyusun target pasar wisata bahari di tahun berikutnya, dan membuat rekomendasi strategi yang tepat dalam melakukan pemasaran wisata bahari di 10 Bali Baru,” katanya.

Peserta FGD

Untuk pesertanya, Kemenpar mempersiapkannya tidak main-main. Tim survei pun dikirim oleh Kemenpar yang terdiri dari tim Asdep Strategi Pemasaran Kemenpar yakni Artadi dan Primadita Dian Putri Irnanda. Selain itu, ada juga PIC Wakatobi Pokja Percepatan 10 Bali Baru Kemenpar, Gemma Pratama, R Roro Vemmi Kesuma Dewi dari konsultan untuk berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Wakatobi sejak tanggal 19 hingga 21 April 2017.

”Nantinya semua unsur penthahelix diharapkan hadir dan bisa berkumpul di pertengahan Mei nanti. Semua unsur pariwisata di Wakatobi harus sama-sama satu tujuan dalam membuat proyeksi target pasar tahun 2017,” ujar Hariyanto.

PIC Wakatobi Pokja Percepatan 10 Bali Baru Kemenpar, Gemma Pratama mengatakan, penyusunan target pasar wisata bahari di 10 destinasi prioritas sangat penting dilaksanakan karena nantinya (kita, dihilangkan) semua pelaku pariwisata di Wakatobi bisa membaca, kebiasaan, siapa saja, dan apa saja yang dibutuhkan untuk menyambut wisatawan mancanegara yang datang ke Wakatobi. ”Ini juga menjadi bagian dari percepatan destinasi dan juga dalam rangka mengejar target wisman,” ujar Gemma.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industrasi Pariwisata Wakatobi, La Ode Kaslan, berjanji akan menghadirkan banyak peserta yang kompeten untuk acara Kemenpar tersebut.

”Kami sangat senang dan berterima kasih dengan dukungan Kemenpar, kita akan undang lebih dari 30 orang industri pariwisata, masyarakat, serta seluruh pihak terkait yang langsung bersentuhan dengan pariwisata di Wakatobi. Keempat pulau yang ada di Wakatobi akan dihadirkan semua oleh kami, karena tujuannya untuk pariwisata kami yang harus terus meningkat,” beber pria yang biasa disapa Kaslan itu.

Bawah Laut Indonesia

Seperti diketahui, Wakatobi itu mewakili empat pulau yakni, Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan alam bawah lautnya Indonesia memang juara termasuk dengan alam bawah laut Wakatobi.

Bukan rahasia lagi, selain Wakatobi, banyak tempat wisata bahari yang juga ternama di dunia. Buktinya, majalah Dive Magazine memasukkan lima spot underwater Indonesia ke dalam Top World Diving Destinations 2017. Raja Ampat Papua, Alor NTT, Pulau Komodo NTT, Lembongan Bali, dan Lembeh Sulawesi Utara ternyata memang sudah menjadi langganan tampil di top 5 destinasi selam terbaik di Asia Pasifik dan dunia. “Potensi wisata bahari kita memang world class semua,” kata Menpar Arief Yahya.

Sejak 2012, nama Indonesia kembali diperhitungkan. Dalam top 100 kategori resort, bar, destinasi serta segala hal yang terkait kehidupan bawah laut, lima wakil Indonesia masuk ke dalam kategori pilihan pembaca terbaik tingkat dunia. Bunaken National Marine Park, Indonesia, terpilih menjadi Best Marine Park. Setelah itu, ada Wakatobi House Reef, Indonesia, yang dinobatkan menjadi The Best Shore Dive. Untuk kategori Best Topside, gelar terbaiknya dipegang Bali, Indonesia.

Untuk kategori Macro Life, Overall Rating of Destination, Health of Marine Environment serta Underwater Photography, Indonesia ada di urutan nomor 1 Indo-Pasific. “Berbagai penghargaan itu diberikan tidak sembarangan, itu mempertaruhkan reputasi mereka jika tidak kredibel. Karena itu, penghargaan tersebut juga menaikkan kredibilitas destinasi selam kita. Ini harus dijaga termasuk di Wakatobi, jaga terus alam kita,” kata Arief Yahya.

“Itu sebabnya spot selam Indonesia sudah dikenal dunia. Banyak award yang sudah diberikan ke Indonesia. Banyak juga yang secara periodik mengulas tentang kedahsyatan diving site di Indonesia. Ini membuat value dan trust kita semakin naik, dan kita harus menjaganya di semua aspek,” ujar Menpar Arief Yahya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement