Sabtu 22 Apr 2017 17:12 WIB

Perpres Badan Otorita Pariwisata Borobudur Sudah Diteken Jokowi

Wisatawan memotret matahari terbit dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tenngah.
Foto: Antara
Wisatawan memotret matahari terbit dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tenngah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar baik untuk percepatan pengembangan parwisata Borobubur yang menjadi ikon Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar). Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur telah diteken oleh Presiden Joko Widodo.

Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, saat dikonfirmasi di kompleks Istana Negara, Kamis (20/4). Dia mengatakan kementerian yang dia pimpin kebagian tugas membangun kawasan pariwisata terintegrasi, Joglosemar.

Bahkan, Arief mengatakan telah mengantongi lahan seluas 300 hektare untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Tugas utama badan otorita itu, adalah membangun KEK tersebut menjadi pusat amenitas baru di dekat Borobudur.

"Kalau tanahnya sudah dapat 300 hektare. Di situlah yang akan dibangun semacam Nusa Dua, kawasan resort khusus, tourism resort," ujar Arief seperti dikutip dari keterangan pers diterima Republika.co.id, Sabtu (22/4).

Kawasan tersebut nantinya akan dikembangkan seperti Nusa Dua, Bali. Atau serupa Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Saat ini, Kemenpar tengah bersiap menggaet investor untuk membangun di sana.

Saat ditanya target yang diberikan Presiden Jokowi kepada Kemenpar untuk mengembangkan kawasan tersebut, Arief hanya mengatakan secepatnya. Apalagi, Perpres BOP Borobudur telah ditiandatangani presiden.

"Badan Otorita Pariwisatanya (BOP) sudah beliau tandatangani. April tanggal 11 sudah tandatangan, tanggal 12 diundangkan. Bisa dicek. Kalau itu sudah ada bisa cepat seperti Danau Toba, sudah ada Badan Otoritanya, sudah ada orang yang fokus memikirkan itu," jelas mantan dirut PT Telkom ini.

Terkait pertumbuhan wisatawan mancanegara yang ditarget untuk Borobudur, Arief menyebut angka 2 juta wisman, dari sebelumnya hanya 250 ribu di Borobudur dan 500 ribu Jawa Tengah. Dia berambisi untuk menyaingi Kuil Angkor Wat di Kamboja, yang memiliki pengunjuung 2,5 juta wisman setiap tahun.

Joglosemar menurut Menpar, tidak bisa dibangun parsial, tapi harus terintegrasi. Ikon-nya adalah Borobudur, untuk tiga kota Jogja Solo Semarang. "Nama dan pakor Borobudur sidah mendunia, karena heritage building itu memang yang terbesar di dunia. Jauh lebih tua dan lebih dihormati sebagai karya budaya bersejarah daripada Angkor Wat," pungkas Arief.

Terpisah, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan jika Perpres BOP Borobudur telah diteken Presiden Jokowi. "Sudah ditandatangani," jawabnya, melalui pesan singkat, Jumat (21/4).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement