Senin 01 May 2017 09:56 WIB

ANRI Siap Jaga Arsip Budaya dan Pariwisata Indonesia

Kawasan wisata Indonesia, seperti Pulau Lengkuas di Belitung, banyak diminati pelancong termasuk lansia. Namun belum semua tempat wisata cocok dijadikan tempat liburan kaum lansia.
Foto: Antara
Kawasan wisata Indonesia, seperti Pulau Lengkuas di Belitung, banyak diminati pelancong termasuk lansia. Namun belum semua tempat wisata cocok dijadikan tempat liburan kaum lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG - Semangat Indonesia Incoporated Menteri Pariwisata Arief Yahya masih terus bergulir. Kali ini dikumandangkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Kepala ANRI Mustari Irawan mengatakan ANRI akan menjaga semua arsip yang berkaitan dengan Pariwisata dan budaya Indonesia agar kekayaan intelektual itu  bernilai guna tinggi dan terjaga dengan baik.

”Termasuk semua arsip penting terkait dengan Pariwisata. Seperti validitas tarian tanah air, prestasi-prestasi Pariwisata Indonesia, semua penghargaan, raihan, dokumen itu kami punya arsipnya. Itu semua kami pegang dan kami simpan, agar tidak ada klaim dari negara lain dan untuk kebaikan bangsa dan pariwisata Indonesia,” ujar Kepala ANRI Mustari Irawan.

Hal itu disampaikan Mustari dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dengan tajuk Pengelolaan Arsip Aset Nasional yang digelar di Hotel Grand Hatika Belitung, 27 hingga 28 April. Acara tersebut didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Asdep Bisnis dan Pemerintah Bidang Penguatan Jejaring Kemenpar.

 

”Tujuannya agar dokumen atau arsip bidang ekonomi, kekayaan alam pariwisata kita, kekayaan budaya kita, bidang politik kita, bidang pertahanan, kekayaan intelektual yang bernilai guna tinggi serta bersifat vital bisa terjaga dengan baik, teridentifikasi dengan baik, tertata dan terawat, tersedianya data base, mudah diakses dan terselamatkannya aset negara dari indikasi penyalahgunaan kepemilikan,” kata Mustari.

Pengelolaan aset nasional ini, lanjut dia, juga mengemban amanat undang-undang nomer 43 tentang kearsipan dan peraturan pemerintah nomer 28 tahun 2012 tentang pelaksanaan undang-undang nomer 43 tentang kerarsipan.

Ketua Panitia Pelakasana Rakor Gunawan Hasan juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang serius menggulirkan spirit incorporated. Menurut dia, selain sekitar 200 peserta yang hadir dari seluruh Indonesia bisa melakukan Rakor dengan baik, para peserta juga bisa menikmati keindahan Bangka Belitung yang juga masuk menjadi salah satu destinasi prioritas Kemenpar.

Para peserta diajak mengunjungi negri “Laskar Pelangi” terutama ikon Belitung, Tanjung Tinggi dan menyebrang ke Pulau Lengkuas.  "Bangka Belitung sangat indah, sangat tepat Kemenpar menjadikan Tanjung Kelayang sebagai salah satu destinasi prioritas atau 10 Bali Baru. Kami senang melaksanakan Rakor sambil menikmati keindahan Belitung,” ujar Gunawan.

Gunawan menambahkan, kegiatan ini adalah bentuk sinergitas yang sangat baik yang dilakukan Kemenpar dengan ANRI.  ”Kami juga sangat setuju karena setelah acara, ada sesi city tour atau culinary tour, mengunjungi satu tempat paling menarik di kota tempat MICE dilangsungkan. Ini yang membuat bisa menggerakkan ekonomi. Semua roda ekonomi terkait dengan MICE dan tour-nya bisa hidup dan berkembang, Rakor berhasil, pariwisata meningkat,” katanya.

 

Seperti diketahui, Kemenpar terus konsisten menjaga pergerakan wisatawan mancanegara maupun nusantara di bidang MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang juga didampingi Kepala Bidang Penguatan Jejaring Hidayat mengatakan Kemenpar mendukung acara ini karena pertimbangannya adalah acara ini kegiatan MICE yang sangat berpotensi untuk mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Dengan MICE, perekonomian masyarakat di Bangka Belitung secara otomatis akan terangkat, karena MICE itu digelar dengan banyak wisatawan, pengeluaran uangnya banyak, dan dengan waktu yang cukup lama,” ujar

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement