Jumat 19 May 2017 16:57 WIB

Jogja Travel Mart 2017 Lampaui Target

Pengunjung memotret batu stalaktit di dalam gua Pindul yang berada di bawah tanah di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta. (ilustrasi)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Pengunjung memotret batu stalaktit di dalam gua Pindul yang berada di bawah tanah di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memfasilitasi 18 buyers dari Asia Tenggara (Singapura, Malaysia, dan Vietnam) dan 2 jurnalis mengikuti fam trip dalam 'Jogja Travel Mart 2017' (JTM 2017). Kegiatan yang digelar di Yogyakarta pada 15-19 Mei 2017 ini telah lampui jumlah target buyers dan sellers.

"Jogja Travel Mart 2017 yang semula menargetkan 75 seller, hingga akhir penutupan pendaftaran telah melebihi target menjadi 88 seller. Dan buyer yang semula ditargetkan dapat dihadiri 120 buyers, hingga akhir masa pendaftaran melebihi target menjadi 144 buyers," ujar Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, yang didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Rizki Handayani, Rabu (17/5).

Mengambil tema “Jogja The Unforgettable Journey”, acara yang digelar kedelapan kalinya ini memberikan opportunities bisnis bagi seller maupun buyer. Event ini diikuti oleh agen-agen perjalanan, hotel, restoran, objek wisata dan stakeholder lainnya yang sudah terkemuka di Yogyakarta dan sekitar Jawa Tengah.

"Jogja Travel Mart merupakan satu-satunya ajang travel mart internasional yang diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan upaya kolaboratif antara Dinas Pariwisata Provinsi DIY, ASITA, VITO dan PHRI, menghubungkan para pembeli internasional dengan penjual produk pariwisata di Yogyakarta," jelas Pitana.

Rizki menambahkan, JTM selama ini telah berhasil mengundang 843 buyers (327 domestic buyers dan 507 International Buyers ) dari berbagai negara dan 528 Sellers dari area Yogyakarta dan sekitarnya. Program JTM 2017 meliputi Welcome Dinner yang akan diadakan pada tanggal 15 Mei 2017 di area Bangsal Kepatihan, B2B (Business To Business) networking meeting yang akan diadakan pada tanggal 16 Mei 2017, berbagai kegiatan social functions, serta educational trip untuk para Buyers.

"Untuk tahun ini akan menggunakan metode round robbin, yang mana konsep B2B Networking Meeting yang akan dilakukan adalah dengan dipertemukannya para Buyers dan Sellers melalui metode bertatap muka singkat untuk saling memperkenalkan produk dan jasa masing-masing," ungkap Rizki.

Rizki melanjutkan, apabila merasa memiliki kecocokan, maka mereka diberikan kesempatan untuk menggali lebih dalam kemungkinan kerja samanya melalui kegiatan-kegiatan informal yang difasilitasi, misalnya melalui networking lunch di lokasi Table Top maupun networking dinner di Sahid Rich Hotel.

Di hari berikutnya, lanjut dia, para Hosted Buyers akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan educational trip dengan memilih antara berkunjung ke Candi Borobudur atau melakukan cave tubing di Gua Pindul, yang bertujuan selain mengenalkan highlight dari pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya, juga untuk memperkenalkan obyek wisata lainnya.

"Dan di akhir acara akan ditutup oleh Closing Dinner yang akan diadakan pada tanggal 17 Mei 2017 di Hyatt Regency Hotel. Acara ini juga menjadi sarana informasi awal kepada para pelaku pariwisata dan terutama memberikan informasi dini kepada para Buyers mengenai rencana New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang direncanakan dapat beroperasi pada tahun 2020," papar Rizki.

Peserta selain berpartisipasi dalam travex JTM 2017, juga akan mengikuti post tour. Obyek wisata yang akan dikunjungi antara lain Candi Ratu Boko, Candi Borobudur, Desa Wisata Wanurejo, Lava Tour Merapi, Museum Merapi, dan pertunjukan sendratari Ramayana (Candi Prambanan).

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta kepada seluruh timnya untuk bisa memberikan pelayanan terbaik, penjelasan terbaik, pemilihan destinasi yang tepat dengan pasar, mengetahui karakter dan kebiasaan Wisman dengan cermat.

"Berikan mereka keberhasilan sentuhan yang terasa di saat datang ke Indonesia. Biarkan mereka merasakan kehangatan dan keindahan Indonesia saat melaksanakan fam trip," kata Menpar Arief Yahya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement