REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Tren mengubah tampilan desa menjadi kampung warna-warni menjalar ke Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Rumah-rumah di RT 07, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang akan disulap menjadi bangunan yang beraneka warna, mirip pelangi.
Lurah Bandara Eka Setyawan mengatakan, perubahan itu bisa menjadi destinasi wisata baru di Samarinda, Kaltim. Selain itu, mengubah desa menjadi kampung warna-warni juga bisa menjadi atraksi yang menyenangkan bagi pengunjung desa itu.
“Kami terinspirasi dari berbagai daerah yang sudah muncul kampung berhiaskan warna-warni. Nantinya kami akan coba menggandeng pihak ketiga, seperti perusahaan cat untuk mewujudkan kampung pelangi di Kota Tepian (julukan Samarinda) ini, di samping dana swadaya masyarakat,” ujar Eka beberapa waktu lalu.
Saat ini, beberapa desa di Indonesia memang berubah menjadi kampung warna-warni. Misalnya, Kampung Warna-Warni dan Kampung Tridi di Malang serta Kampung Kali Code di Jogjakarta. Ada pula kampung warna-warni di Kelurahan Randusari, Semarang Selatan, Jawa Tengah. Posisinya yang di atas bukit-bukit juga menjadi pemandangan yang asyik, terutama jika dipotret dari atas ketinggian dengan drone.
Eka menambahkan, sejumlah warga dan tokoh masyarakat sudah dikumpulkan untuk membicarakan ide tersebut. Hasilnya, ide menciptakan kampung warna-warni akan dieksekusi setelah Idul itri nanti.
“Kami telah membahas wacana ini dan alhamdulillah semua warga mendukung. Hadir pada urun rembuk itu, antara lain, LPM, Babinsa, Babinkamtibas, TP-PKK Kelurahan Bandara, dan para tokoh masyarakat,” kata Eka.
Dia berharap kampung warna-warni itu akan menjadi proyek percontohan bagi daerah-daerah lain di Samarinda. Ia juga berharap, kampung pelangi di Kelurahan Bandara bisa menambah destinasi wisata lokal di sana.
Sementara itu, Ketua RT 07 Juhrani mengaku senang karena wilayahnya dipilih menjadi proyek percontohan. Dia mengatakan, kondisi kampung sangat padat. Jika tidak ditata dengan rapi, kampung akan terkesan kumuh dan membuat penghuninya tak nyaman.
Menurut Juhrani, jika terealisasi, kampung warna-warni itu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Saya harap masyarakat bisa menangkap peluang yang bisa bermanfaat langsung bagi warga ini. Ujung-ujungnya bisa meningkatkan ekonomi dan warga bisa berjualan, seperti buka warung dan souvenir,” ujar Juhrani.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut, kreativitas itu tidak ada batasnya. Menurutnya yang membatasi justru kapasitas, kemampuan dan spirit mereka sendiri. “Ada tips bagus buat semuanya, jika ingin menjadi yang terbaik, lakukan benchmark, bandingkan dengan kisah sukses yang sudah terjadi di tempat lain. Jangan ragu untuk belajar,” ujar Arief.