REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Wisata Religi kini menjadi fokus Kementerian Pariwisata (Kemenpar) selama bulan suci Ramadan. Termasuk di Jember Jawa Timur. Masjid Roudhotul Mchlisin jadi ikon wisata religi kota tersebut.
Selama ini destinasi wisaya religi seperti ziarah Walisongo dari mulai Cirebon Jawa Barat, Demak-Kudus Jawa Tengah dan Tuban-Surabaya Jawa Timur, menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi. Ini pula yang dilirik Kemenpar di Kota Jember. Salah satu masjid terkemuka di sana adalah Masjid Roudhotul Muchlisin.
Roudhotul Muchlisin sebenarnya bukan masjid baru,tempat ibadah yang terletak di Jl Gajah Mada, Kaliwates, Jember tersebut telah berdiri sejak 1978. Namun kini masjid tersebut telah dirombak total dengan desain yang lebih segar.
Masjid yang diresmikan secara simbolis 15 Mei lalu ini telah ramai dipadati jamaah dan pengunjung yang ingin tahu kemegahannya. Tak dimungkiri setelah direhab pada 2014 lalu, bangunan Masjid Roudhotul Muchlisin kini tampild megah dengan desain futuristik.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya masjid ini bisa membuat kegiatan Pesona Ramadhan di Jawa Timur menjadi lebih hidup. Sebagai objek wisata religi masjid ini juga menurutnya bisa dinikmati oleh Umat Islam yang senang melakukan safari masjid ke masjid selama Ramadhan.
"Wisata religi itu peak seasonnya di bulan Ramadan," kata Arief Yahya melalui siaran persnya, Selasa (30/5).
Sekretaris Takmir Masjid Roudhotul Muchlisin Drs H Mahrus MPd menuturkan, desain masjid tersebut meniru masjid-masjid yang ada di Turki. Terdapat untaian ayat- ayat suci Alquran yang terpampang di setiap sisi dindingnya yang didominasi warna kuning dan jingga.
“Di dinding barat lantai bawah ada Surat Ar-Rahman dan Al-Waqi’ah serta Asmaul Husna di setiap sisi dinding. Sementara di atas terdapat tulisan surat-surat pendek,” ujarnya.
Pilar-pilarnya pun dihiasi ornamen layaknya sebuah istana. Di beberapa sudut, jajaran kitab suci Alquran tertata rapi. Tak hanya itu, persis di depan pintu masuk terdapat air mancur dengan hiasan lampu warna warni. Tidak heran jika tempat ini menjadi sasaran swafoto pengunjung yang datang dari berbagai lokasi.
Menurut Mahrus, masjid ini mampu menampung jamaah lebih dari 1.500 orang per hari di bagian dalam. Namun jika ditotal dengan jamaah yang salat di teras dan di lantai dua, masjid ini mampu menampung hingga 2.500 orang.
Salah satunya adalah Pipin, yang datang dari daerah Patrang bersama teman-temannya. Alumnus Akademi Kebidanan Dr. Soebandi ini mengaku ingin melihat dan merasakan langsung tarawih di masjid yang dibangun di atas tanah seluas satu hektar tersebut. “Kebetulan habis ngabuburit sama teman-teman, sekalian salat tarawih di sini,” katanya.
Gadis asal Bali ini mengaku sudah lama mendengar nama Masjid Roudhotul Muchlisin dari teman-temannya yang lain. Tak hanya Pipin, setiap harinya lebih dari seribu jamaah berkunjung ke masjid tersebut.
Misi dijadikannya Masjid Roudhotul Mulisin sebagai objek wisata religi, selain sebagai tempat ibadah juga menjadi tempat pembelajaran agama. Mereka yang fasih membaca Alquran pasti memahami arti dalil-dalil yang dituliskan di tembok, seperti dalil yang menjelaskan tentang bersyukur, dan dalil lainnya tentang memakmurkan masjid.
Selain itu, di sini juga akan dibangun menara yang difungsikan sebagai perpustakaan dan penginapan bagi musafir yang melewati Jember. Gagasan ini muncul setelah adanya larangan tidur di masjid. Jadi kalau ada yang melakukan perjalanan dan kebetulan sampai di Jember terlalu malam, bisa menginap di penginapan tersebut.