Jumat 09 Jun 2017 16:27 WIB

Ponorogo Fokus Benahi Kawasan Wisata Alam

Ilustrasi.
Foto: ist/Sendy
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO – Ponorogo semakin serius membenahi kawasan wisata alam yang berpotensi memikat banyak wisatawan. Hal itu salah satunya ditandai penekenan memorandum of understanding (MoU) antara Pemkab Ponorogo dengan KPH Perhutani Madiun April lalu.  

’’Memang sebagian besar wisata itu berlokasi di wilayah perhutani KPH Madiun. Karena itu dilaksanakan MoU antara Kepala Perhutan dan Bupati Madiun April lalu. Sehingga pengelolaan wisata bisa digarap bareng,’’ kata Kadisparbud Ponorogo Sapto Djatmiko dalam keterangan pers diterima Republika.co.id, Jumat (9/6).

Perjanjian kerja sama (PKS) itu membuat sejumlah kawasan wisata alam, yang selama ini pengelolaannya masih abu-abu semakin jelas. Sejumlah wisata diakui Sapto, dikelola desa, namun selalu bersinggungan dengan wilayah hutan, yang notabene wewenang Perhutani. Sehingga ketika desa setempat akan mengelola lebih jauh, menghadapi kendala perizinan dari Perhutani.

Adanya PKS sebagai tindak lanjut MoU, kini Disbudpar mulai menata ulang, potensi wisata di Ponorogo. Pemkab berharap Perhutani tidak mematok tinggi bagi hasil pemanfaatan lahan tersebut. Alasannya, sebagian besar tempat wisata masih baru. ‘’Belum ramai pengunjung. Kalau bagi hasil yang diminta Perhutani besar, kami khawatir pengelolaannya mandek,’’ ujar Sapto.

Sapto juga menambahkan dengan adanya PKS itu, kini konsentrasi Pemkab pada amenitas ke daerah wisata itu. Mulai dari akses jalan, hingga menyiapkan homestay, kuliner khas Ponorogo, dan aktivitas kesenian.

Karena itu Disbupar kini mulai mencermati, desa mana saja yang memungkinkan berkembang menjadi desa wisata. ‘’Kalau soal kesenian, ya jelas Reyog Ponorogo,’’ katanya.

Ada sejumlah objek wisata yang mulai fokus digarap Pemda Ponorogo. Yakni, Gunung Beruk di Desa Karangpatihan Balong, Gunung Bedes di Desa Ngadirojo, Sooko, dan Tanah Goyang di Pudak, serta Gunung Babak Asmoro (GBA) di kawasan Lereng Gunung Masjid, Desa Duri, Kecamatan Slahung.

Pemerintah Desa (Pemdes) Duri, kini mengelola objek wisata tersebut. Wisata alam itu dikelola karang taruna bersama kelompok sadar wisata (pokdarwis) desa setempat. Sejak dirintis awal tahun lalu sudah banyak masyarakat yang berkunjung. ‘’Biasanya pada hari libur yang ramai,’’ kata Kepala Desa Duri, Suroto.

Wisata Gembok Asmara

Salah satu objek wisata yang memiliki daya pikat unik adalah Gunung Babak Asmoro (GBA) di kawasan Lereng Gunung Masjid, Desa Duri, Kecamatan Slahung. Panorama alam di lokasi ini sangat indah.

Sesuai namanya, beberapa fasilitas bernuansa romantis sengaja dibuat. Misalnya spot foto selfie berlatar belakang kawasan hutan yang menghijau dan tulisan Babak Asmoro. Selain itu juga ada spot Gembok Cinta. Pengunjung bisa memasang gembok sebagai tanda prasasti cinta mereka di situ. ‘’Mungkin ini masih asing di Ponorogo,’’ ungkapnya.

Selain spot selfie dan gembok cinta, juga ada rumah atau sangkar burung. Ini juga mampu membedakan antara wisata GBA dengan lainnya. Biasanya yang banyak tersedia adalah rumah pohon.

Namun, di sini sengaja dikonsep layaknya sarang burung alami di atas pohon. Untuk fasilitas lain, misalnya MCK, tempat parkir dan sebagainya juga disiapkan. ‘’Tapi tidak bisa serta merta membangun, karena wilayah ini masuk kawasan Perhutani,’’ terangnya.

Kini pemdes sedang mengajukan perbaikan akses jalan masuk. Agar pengunjung bisa menuju puncak dengan mudah dan nyaman. ‘’Kami sangat butuh suport dan kontribusi dari pemerintah,’’ terangnya. Suroto yakin jika akses jalan bisa lebih mudah, ke depan bisa menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Ponorogo,’’ kata Suroto.

Apalagi, lanjut Suroto, di kawasan ini juga sudah dikembangkan perkebunan jeruk. Sehingga, bisa saling mendukung antara pengembangan wisata di kawasan Gunung Masjid maupun perkebunan jeruk.

Jika sudah sama-sama berkembang , tentu akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat sekitarnya. ‘’Yang menjadi harapan kami sebenarnya adalah itu peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan wisata,’’ ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement