Sabtu 10 Jun 2017 14:00 WIB

Pembangunan Bandara Tanjung Pandan Dialihkan ke Angkasa Pura

Keindahan Pulau Lengkuas di Belitung (ilustrasi)
Foto: Republika/Darmawan
Keindahan Pulau Lengkuas di Belitung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Bandara HAS Hanadjoedin di Tanjung Pandan, Belitung, Provinsi Bangka Belitung tidak lagi dimasukkan dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, nantinya pembangunan bandara yang bertujuan untuk mendukung dunia pariwisata di Bangka Belitung, dialihkan ke Angkasa Pura (AP II).

"Memang bandara Belitung itu dikeluarkan dari PSN. Namun rencana kami adalah ditransfer ke AP II dan itu mohon maaf kepada pemerintah dulu. Itu akan jauh lebih baik, karena BUMN akan lebih cepat dalam mengembangkan airport itu secara profesional," ujar Arief Yahya.

Itu disampaikannya usai mengikuti rapat evakuasi PSN dan program prioritas pemerintah di Bangka Belitung, di kantor kepresidenan Jakarta, lalu. Bahkan, Arief sudah berkomunikasi dengan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo untuk cepat menyelesaikan masalah teknisnya.

Sebab, menurut dia, AP II sudah mengalokasikan anggaran Rp 300 miliar untuk bandara tersebut. Tetapi belum bisa dijalankan karena statusnya masih Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Kementerian Perhubungan.

"Kalau UPT gak boleh kerja sama dengan orang lain, statusnya harus BLU, badan layanan umum. Tadi saya sudah berbicara dengan Wamenkeu agar dipercepat bandara Belitung menjadi BLU. Setelah itu kerja sama dengan AP II bisa dilaksanakan," kata Arief Yahya.

Dia juga memuji cepatnya pembangunan KEK Tanjung Kelayang di Belitung seluas 324 hektare, karena paling cepat. Sebab, setelah ditetapkan statusnya pada 2016 lalu, groundbreaking langsung dilakukan. Itu adalah KEK atau Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata tercepat sepanjang sejarah pengajuan di Indonesia.  

"Saya groundbreaking akhir tahun lalu untuk bangun infrastruktur dasar dan kawasan. Besok tanda tangan untuk bangun dua hotel. satu hotel Sheraton dengan investasi Rp 400 miliar, kedua MoU Sofitel, dan ketiga ada investor China Harbour senilai satu miliar dolar Amerika," kata dia.

Belitung yang popular karena Laskar Pelangi itu sudah ditetapkan sebagai satu dari 10 Bali Baru, atai 10 Destinasi Pariwisata Top Prioritas. “Karena itu, bandaranya pun harus di up grade menjadi bandara yang berstatus internasional. Dan itu sudah dimulai oleh Kemenhub, bahkan sudah diuji coba CIQP-nya, Custom, Immigration, Quarantine, dan Port-nya.

Ke-10 Destinasi Prioritas itu antara lain Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jateng, Bromo Tengger Semeru Jatim, Mandalika Lombok, Labuan Bajo Komodo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement