REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Dieng akan segera menyelenggarakan Dieng Culture Festival (DCF) pada 4 hingga 6 Agustus 2017. Untuk menghadiri acara tersebut, cobalah simak beberapa tips berikut ini.
Wisata di Kompleks Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng itu akan lebih menyenangkan bila Anda mempersiapkan segala sesuatunya. Saat ini, tiket DCF 2017 memang sudah sold out. Semua sudah habis dipesan. Sebanyak 120 ribu tiket habis terjual. Lantas bagaimana dengan wisatawan yang ingin menginap? Hotel hingga homestay di sekitar Dieng juga sudah dipastikan habis dipesan. Bagaimana dengan wisatawan yang bawa keluarga? Dimana mereka bisa merebahkan badan?
Bagi yang tak kebagian kamar hotel dan homestay, jangan buru-buru khawatir dulu. Ada program camping ground yang bisa dimanfaatkan. Syaratnya, cukup perlihatkan tiket DCF. “Camping ground ini ada dua tipe, yakni tenda dari kami untuk empat orang dan bawa tenda sendiri maksimal empat orang. Pendaftaran camping ground akan diumumkan setelah lebaran nanti di akun sosial media kami baik Twitter maupun Instagram di @festivaldieng,” ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Poldarwis) Dieng Pandawa Alif Fauzi saat dihubungi, Ahad (11/6).
Lebih lanjut Alif menyarankan, peserta yang sudah memiliki tiket untuk hadir terlebih dahulu agar agar terhindar dari kemacetan menuju dataran tinggi Dieng. Traveler yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya, agar tidak terjebak kemacetan di jalur menuju Dieng dari Wonosobo.
“Hari Jumat 4 Agustus pada pagi-siang sudah bisa hadir di Dieng. Kami sarankan menggunakan jalur dari Purwokerto-Banjarnegara-Karangkobar-Batur-Dieng. Atau dari Pekalongan-Kalibening-Wanayasa-Batur-Dieng, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan dan kemacetan,” ujarnya.
Lalu bila membawa kendaraan sendiri, traveler bisa memarkir di Lapangan Desa Dieng Kulon dan atau lokasi parkir yang disediakan warga. Lebih baik jalan kali menuju penginapan dan venue acara untuk memudahkan dan terhindar kemacetan di Dieng.
Perlu diperhatikan juga jadwal acara dengan seksama. Khususnya saat pertunjukan jazz atas awan, penerbangan lampion, dan acara ritual cukur rambut gembel. Usahakan 30 menit sebelum acara sudah on gate, agar tidak terjebak kerumunan ribuan orang atau pengunjung yang tidak memiliki tiket DCF. Tiket DCF yang dibeli traveler sudah termasuk paket masuk kawasan wisata di Kawah Sikidang atau Telaga Warna.
“Bila hendak berkunjung ke Kawah Sikidang atau Telaga Warna, gunakan jalur dari Musium Kailasa dan Candi Gatot Kaca di Dieng Kulon. Bila melalui jalur Dieng Wetan menuju Telaga Warna, akan dikenai retribusi wisata dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo,” kata Alif.
Terpenting juga menurut Alif, para traveler yang datang ke DCF tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Kami percaya, traveler sekalian bisa menjadi pelopor kebersihan, sehingga mohon membuang dan ajak orang lain untuk membuang sampah pada tempat sampah yang disediakan,” katanya.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah baju hangat. Ini sangat penting dibawa lantaran venue DCF 2017 ada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Obat-obatan dan keperluan pribadi juga dianjurkan dibawa. Bila traveler ada yang punya riwayat penyakit asma, bisa melaporkan ke pos layanan kesehatan.
“Karena suhu di Dieng saat DCF berlangsung bisa sangat dingin dengan oksigen yang tipis. Obat-obatan pribadi, silahkan dibawa serta bila diperlukan” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran DCF kedelapan ini. Mantan Dirut Telkom itu selalu menyebut setiap event berskala internasional akan memiliki dua impact yang positif buat pariwisata nasional. Pertama, direct impact, atau pengaruh langsung atas event itu seperti wisatwan mancanegara dan wisatawan nusantara yang langsung membelanjakan uangnya di lokasi.
“Ada juga indirect impact, yang biasanya berupa potential repeaters, dan media value. Akan ada banyak media di seluruh dunia yang meliput dan melaporkan sukses itu, dan menjadikan promosi yang kuat. Media value ini bisa dihitung angkanya, dan biasanya nilainya lebih besar, selamat menikmati Dieng Culture Festival, Salam Pesona Indonesia,” kata Arief Yahya.
sumber : Kemenpar