REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anda tidak mudik? Ingin stay di Jakarta dan Bandung selama Lebaran 2017 nanti? Nah, bila ingin mencicipi #PesonaLebaran2017 yang oke, silakan arahkan pandangan ke Purwakarta. Aksesnya sangat mudah dijangkau. Dari Jakarta jaraknya hanya terpaut 74 km. Sementara dari Bandung, jaraknya hanya terpaut 72 Km.
Aref Yahya mengatakan, Kabupaten Purwakarta memiliki banyak objek wisata yang unik, asri, nyaman, dan juga wisata buatan air mancur yang diyakini bakal mendunia. Namanya, Air Mancur Sri Baduga. Keberadaan air mancur berjoget itu disebut Menpar Arief Yahya sudah setara dengan air mancur di Dubai Uni Emirat Arab dan Guangzhao, Cina.
"Saya sudah menyaksikan kedahsyatan atraksinya. Hanya dua kata, kerennya pool," kata.
Berikut ini beberapa destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi jika sedang berada di Purwakarta
Taman Sri Baduga
Inilah taman air mancur terbesar se-Asia Tenggara. Di sekitar air mancur ini terdapat Situ Beleud dengan luas 4 hektar yang makin mempercantik pemandangan sekitar air mancur. Air mancur di Taman Sri Baduga ini disebut-sebut bakal menyaingi air mancur Wing of Time di Singapura.
Curug Cipurut
Curug Cipurut adalah salah satu air terjun di Purwakarta yang wajib masuk dalam daftar kunjungan. Air terjun ini tidak terlalu tinggi dan terdiri dari 3 tingkatan dimana tingkat tertinggi berukuran 25 meter. Akses menuju ke tempat ini tergolong mudah sebab traveler bisa menumpang angkutan desa atau jalan kaki dari terminal Wanayasa.
Curug Cipurut hanya berjarak 30 kilometer dari pusat Kota Purwakarta atau tepat berada di kaki Gunung Burangrang. Traveler yang berkunjung bisa bermain air di kolam alaminya yang berada di bawah air terjun maupun sekedar refreshing menikmati udara pegunungan yang segar.
Gunung Cupu
Tidak ada salahnya saat liburan di Purwakarta kalian berkunjung ke puncak Gunung Cupu yang terletak di daerah Anjun, Plered. Gunung ini selain menampilkan pemandangan alam yang indah dari puncaknya juga memiliki kisah legenda yang mirip dengan kisah Jaka Tarub.
Konon dulu ada bidadari yang mandi di telaga dekat gunung ini, kemudian bajunya dicuri seorang pria desa yang akhirnya ia nikahi. Setelah memiliki anak si pria mengembalikan pakaian tersebut dan bidadari pun pulang ke khayangan. Sebelum kembali ke khayangan bidadari meninggalkan cupu tempat perhiasan untuk pegangan anaknya. Cupu tersebut masih diyakini masyarakat tertinggal di puncak gunung yang kemudian dinamakan Gunung Cupu.