REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Gaung Sail Sabang 2017 yang dihelat 28 November hingga 5 Desember 2017 sudah mulai menggema di dunia. Kapal pesiar Costa Victoria berbendera Italia yang mengangkut 2.000 wisatawan Muslim dari berbagai negara disertai 120 kru (anak buah kapal) siap bersandar di Sabang, Aceh, pada 28 November 2017.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Aceh Reza Fahlevi mengatakan, ribuan wisatawan tersebut tergabung dalam paket pelayaran Islamic Cruise. Kapal pesiar yang berangkat dari Singapura tersebut bersamaan dengan pengelaran Sail Sabang yang dipusatkan di Pelabuhan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Gampong Kuta Bawah Timu, Sukakarya, Sabang. Wisatawan asing tersebut akan melakukan aktifitas wisata di Sabang dan Banda Aceh selama lima hari empat malam.
Para wisatawan paket pelayaran Islamic Cruise tersebut juga akan berkunjung ke sejumah situs peninggalan tsunami di Banda Aceh. Ada pun objek wisata peninggalan tsunami yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Mereka nanti akan terbagi dalam lima grup akan mendatangi Masjid Baitul Rahman, Muzium Tsunami, Kapal Atas Rumah, Masjid Lampu’uk, Pantai Lampu’uk, dan Masjid Baitul Rahim Ulee Lheue. Selain itu, mereka juga akan dibawa untuk belanja di Pasar Aceh," jelas Reza dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/7).
Para turis Muslim tersebut juga akan menyempatkan diri menikmati keindahan bawah laut yang ada di Sabang. Mereka akan mencoba paket wisata snorkeling, scuba diving, dan motorcycles.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Indroyono Soesilo, mengatakan pelaksanaan Islamic Cruise yang akan dilaksanakan merupakan yang pertama terjadi di negeri ini. Untuk itu perlu persiapan dan perencanaan yang matang.
"Dipastikan kedatangan jamaah wisatawan Islam itu ke Kota Sabang dan Kota Banda Aceh, maka industri pariwisata Sabang khususnya dan Aceh umumnya akan berkembang pesat," ujar Indroyono.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizky Ratman, mengapresiasi sinergi antar-lintas kementerian dan pemerintah daerah. Acara Sail Sabang 2017, kata dia, adalah bagian dari pengembangan wisata bahari. "(Sail Sabang) dimaknai dari sisi pemasaran, ini adalah sebuah festival. Kami akan bergerak untuk promosikan Sail Sabang," ujar Dadang.
Pada acara pembukaan, Sail Sabang 2017 diantaranya akan menampilkan tarian kolosal Laksamana Malahayati, pelayaran KRI KRI Bima Suci dari Spanyol, dan mengundang kapal dengan layar tinggi dari negara-negara yang dilewati seperti India, Malaysia, Thailand, dan Singapura. Kegiatan-kegiatan lain yang kalah menarik adalah Pentas Pesona Indonesia, lomba memancing, lomba video dan foto melalui drone, City Tour Banda Aceh, dan bakti sosial serta bersih pantai.
Menteri Pariwisara, Arief Yahya, gembira mendengar kabar ini. Dirinya optimistis ke depan Sabang dan Aceh umumnya akan menjadi destinasi favorit wisatawan Muslim dan wisatawan pecinta bahari.
Menurut dia, Sail Sabang akan menjadi yang terbesar. "Itu pesertanya terbesar, 100 yacht yang akan datang dan beberapa cruisse. Kita memberi kemudahan pada mereka dengan fasilitas pelayanan CIQP satu atap," ujarnya.
Pria asal Banyuwangi itu yakin agenda sailing ini bakal banyak dilirik seluruh peserta dari dunia. Apalagi, Sabang merupakan salah satu destinasi unggulan untuk wisata bahari. Lokasinya pun dekat dengan Langkawi, Phuket dan Singapura juga menjadi daya tarik lainnya bagi para yachter. Sabang sudah dikenal mancanegara karena beberapa kali menyelenggarakan acara skala international seperti Sabang Regatta dan mendapat sambutan antusias.
sumber : Kemenpar
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement