REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya meluncurkan Jember Fashion Carnaval (JFC) 2017. Karnaval tersebut berhasil mengangkat Kota Jember dan pantas menjadi kota karnaval dunia dengan sederet prestasinya.
Kegiatan tahunan JFC yang digelar untuk ke-16 kalinya ini akan dihelat pada 9 hingga 13 Agustus 2017 dengan mengusung tema Victory Unity in Diversity. Menariknya, penyelenggaraan tahun ini sekaligus menjadi momen ditetapkannya Jember sebagai Kota Karnaval setaraf dengan kota-kota karnaval internasional lainnya seperti Rio de Janeiro, Brasil.
“Semua orang mengakui JFC berkelas dunia. Untuk mewujudkan itu, Kemenpar menetapkan Jember sebagai Kota Karnaval,” kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (21/7).
Penetapan Jember sebagai Kota Karnaval dilakukan melalui Surat Keputusan (SK) Menpar. Hal tersebut bertujuan untuk mengangkat Jember go international. “Jika JFC ingin bersaing di level global harus menyatukan langkah dalam Indonesia incorporated. Jember harus diset menjadi Kota Karnaval berkelas dunia,” ujarnya.
Dari sisi nilai budaya, kreativitas JFC sudah layak dijadikan magnet mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman). Namun, dari nilai komersial dan keuangan, masih belum terlalu menarik karena belum bisa dikapitalisasi dengan baik.
“Dengan menjadikan sebagai Kota Karnaval berkelas dunia, sisi commercial value atau financial value-nya dapat dinaikkan,” kata dia.
Bupati Jember, Faida mengatakan, JFC selama ini terbukti mendorong perekonomian di Jember. Bahkan, kegiatan ini juga telah menginspirasi berbagai kalangan masyarakat di Jember dan sekitarnya.
Dia menyebut, masyarakat antusias menyambut JFC. Mereka turut berkreatif dan terbukti ekonomi bergerak. "Terima kasih pada panitia yang memberikan peluang pada masyarakat umum, bahkan warga Jember yang berkebutuhan khusus dan pasien operasi bibir sumbing turut terlibat dalam event ini. Mereka jadi lebih percaya diri," ujar Faida.
Presiden JFC, Dynand Fariz mengatakan bahwa tema JFC tahun ini melambangkan kemenangan Indonesia. Kemenangan diraih dalam berbagai kompetisi dunia yang diikuti oleh 50 hingga 80 negara berupa busana nasional pria dan wanita terbaik. “Victory juga menggambarkan kemenangan atas keberhasilan bangsa Indonesia menyatukan berbagai perbedaan (Bineka Tunggal Ika) ke dalam bingkai NKRI,” kata Dynand. Selama berkiprah, JFC telah memperoleh sekitar 12 hingga 13 penghargaan internasional.