Jumat 25 Aug 2017 16:32 WIB

Festival Pacu Jalur, Kearifan Lokal Riau yang Mendunia

Salah satu perkantoran Pemkab Kuantan Singingi.
Foto: distan.kuansing.go.id
Salah satu perkantoran Pemkab Kuantan Singingi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUANTAN SINGINGI -- Festival Pacu Jalur di Provinsi Riau resmi dibuka pada Rabu (23/8). Lebih dari 12 ribu pedayung yang tergabung dalam 193 jalur, istilah untuk tim yang ikut berlomba, akan beradu kekuatan dalam mendayung perahu untuk menjadi yang tercepat.

Babak penyisihan sudah dimulai pada 23 Agustus hingga berakhir 26 Agustus 2017 di Tepian Narosa Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Kepulauan Riau. Gubernur Provinsi Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat diminati masyarakat. Sebab Pacu Jalur tradisional milik Kuansing dan masyarakat Riau ini memang kental dengan kearifan lokal. “Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik lokal, nasional maupun mancanegara," kata Arsyadjuliandi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (25/8).

Dia menyebut, pemerintah baik kabupaten maupun provinsi akan terus melakukan berbagai langkah promosi guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada masa mendatang. "Pariwisata tugasnya promosi dan dorongan promosi ini yang terus menerus dilakukan. Kami bersama Kementerian Pariwisata memberikan dukungan penuh agar event Pacu Jalur ini semakin dikenal dunia," ujarnya.

Lomba Pacu Jalur tahun ini begitu fenomenal. Bagaimana tidak, sebanyak 193 Jalur (istilah untuk tim yang ikut berlomba) sudah dipastikan akan melewati perjuangan babak penyisihan hari pertama yang dimulai 23 hingga 26 Agustus 2017.

Sebanyak 193 jalur (perahu) akan diisi pendayung sekitar 50 hingga 60 setiap perahu, jadi akan terdapat total sekitar 12 ribu pedayung siap memperebutkan Piala Bergilir Menteri Pariwisata RI dan total hadiah sebesar Rp 65 juta. Hadiah belum termasuk dari sponsor yang biasanya menyediakan ternak untuk para pemenang. Uniknya, tahun ini Piala Menteri Pariwisata RI tersebut tak hanya diperebutkan oleh Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) dan Indragiri Hulu (Inhu), tapi juga kabupaten lainnya di Riau.

Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Pelalawan dan yang paling jauh datang dari Kabupaten Siak. Mereka ikut memeriahkan kegiatan nasional ini. Kabupaten Inhu mengutus 33 Jalur untuk berjuang membawa Piala Menteri Pariwisata dan Gubernur Riau tersebut. Jalur-jalur dari Inhu cukup punya nama dan ditakuti oleh lawan-lawannya seperti Buaya Kuning dan Tuah Kalojengking Muda Indragiri.

Sementara, untuk Kabupaten Kuansing sendiri yang paling banyak mengutus adalah Kecamatan Kuantan Tengah sebanyak 26 jalur. Disusul oleh Kecamatan Kuantan Tengah sebanyak 19 Jalur. Begitu juga dengan Kecamatan Pangean dan Benai yang sama-sama mengutus 18 buah Jalur. Sedangkan Kecamatan Gunung Toar mengutus 15 Jalur dan Inuman sebanyak 14 Jalur serta Kecamatan Hulu Kuantan sebanyak 12 Jalur.

Untuk Kecamatan Kuantan Hilir diwakili oleh sembilan Jalur, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Sentajo Raya dan Cerenti sama-sama 8 Jalur. Sedangkan Kecamatan Logas Tanah Darat dan kabupaten tetangga masing-masing satu Jalur.

Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya, saat mendapatkan laporan jumlah peserta dan penontong yang sangat fantastis itu langsung minta jajarannya untuk segera mengabadikan momen fenomenal ini. "Pacu jalur ini fenomenal, tidak ada di dunia selain di Kuansing. Event ini berkelas dunia, saya sudah minta segera buat dokumentasi baik foto, video untuk dapat segera di viralkan. Insya Allah, tahun depan kita akan kemas lomba ini menjadi lebih besar dan mengglobal sesuai dengan temanya 'Riau Menyapa Dunia'," ujar Arief.

sumber : Kemenpar
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement