Sabtu 02 Sep 2017 16:37 WIB

Kemenpar Dukung Pekan Pesona Pesantren di Ciamis

Pesantren (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Pesantren (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Dalam rangka mendorong berkembangnya wisata religi di Indonesia, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung Yayasan Pesantren Sirnarasa menyelenggarakan Pekan Pesona Pesantren pada 31 Agustus hingga 3 September 2017 di Pesantren Sirnarasa, Dusun Ciceuri, Desa Ciomas, Panjalu, Jawa Barat. 

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuty menjelaskan Pekan Pesona Pesantren yang mengusung tema 'Satu Suara untuk Menyelamatkan Sumber Daya Dunia' ini akan menargetkan pengunjung selama sepekan sebanyak 60 ribu orang.  Kegiatan ini bertujuan mempromosikan salah satu bentuk wisata budaya di pesantren yang sangat religius yang menjadi daya tarik wisata religi. 
 
“Tujuan lainnya, memadupadankan beberapa unsur seni budaya yang bersifat religius yang sangat relevan dengan keberadaan pesantren. Sekaligus mendorong pemerintah daerah bersama stakeholder yang lain untuk membangun destinasi wisata religi Indonesia yang berdaya saing tinggi,” ujar Esthy di Jakarta, Kamis (31/8).
 
Sebelum puncak acara Pekan Pesona Pesantren berlangsung, event ini sudah dimeriahkan dengan berbagai acara dalam berbagai bidang. Untuk bidang keagamaan ada acara Musabaqoh Tilawatil Quran, lomba Murattal Quran, lomba pidato, dan pameran buku karya Abah Gaos, pendiri Pesantren Sirnarasa. 
 
Di bidang pendidikan ada acara seminar pendidikan kebangsaan, bidang kesehatan ada pengobatan dan terapi alternatif gratis serta khitanan massal. Acara bidang ekonomi ada pelatihan kewirausahaan dan pameran produk kerajinan, bidang lingkungan ada jalan santai dan gerakan bersih lingkungan.
 
Sementara acara di bidang seni dan budaya, selain Wayang Ajen dan Seni Gembyung juga ada Rampak Dalang, Sepeda Balong, Gubyag, dan lomba Masak Liwet.
 
Event ini merupakan syukuran Dalam Rangka Maulid Pesantren Sirnarasa dan Abah Aos ke 75. Setiap harinya pesantren ini dihadiri para santri, ikhwan, dan akhwat sekitar ‪500-1000‬ jamaah,” ujar Kabid Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan.
 
Wawan juga mengatakan, Pekan Pesona Pesantren ini akan meningkatkan pemberdayaan potensi Pesantren Sirnarasa dan ikhwan TQN PP Suryalaya dalam kontribusinya bagi kemajuan agama dan Negara serta terwujudnya peradaban dunia.  
 
"Dari sekian banyak keanekaragaman wisata di Indonesia, masih ada potensi yang tersembunyi untuk digali, diperkuat dan dioptimalkan. Wisata religi menjadi pembeda dan ciri khas peradaban bangsa Indonesia," katanya.
 
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi gelaran Pekan Pesona Pesantren ini, menurutnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder untuk meningkatkan dan memperbaiki tata kelola destinasi wisata ziarah di Tanah Air sangat penting.
 
Menteri Arief Yahya menyebutkan, ia akan fokus pada tiga hal untuk membangun dan memperbaiki tata kelola destinasi wisata ziarah. “Diperlukan pengembangan destinasi wisata ziarah secara lebih serius, termasuk pengelolaan destinasi, pengemasan produk wisata, serta promosi dan pemasaran pada segmen wisata minat khusus tersebut. Khusus untuk tata kelola destinasi, pada kemasan atraksi dan daya tarik wisata ziarah,” ujarnya.

sumber : Kemenpar
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement