REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Eshty Reko Asthuti, optimistis target kunjungan wisatawan tahun ini sebesar 15 juta wisatawan bisa terealisasi. Pasalnya hingga Juli saja, total kunjungan yang datang sudah menyentuh angka 7,8 juta wisatawan.
Dengan masih adanya musim puncak pada akhir tahun, Eshty meyakini target kunjungan wisatawan mampu terwujud.
Kendati begitu, Eshty mengatakan ada kendala yang masih menghantui sektor pariwisata Indonesia, yaitu persoalan aksesibilitas terkait keterbatasan penerbangan langsung dari negara lain ke daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata unggulan dalam negeri.
"Kalau dari seat capacity memang masih minus," ujar Eshty di Lombok Barat, NTB, Ahad (3/9).
Esthy berharap, pemerintah daerah mampu mengupayakan adanya penerbangan carter seperti yang dilakukan Manado, Riau, dan Lombok yang belum lama membuka penerbangan carter dari Korea ke Lombok. Animo positif para wisatawan asal Negeri Ginseng untuk berlibur di Bumi Seribu Masjid semakin meningkat.
"Kalau belum dibuka kita (Kemenpar), support kerja sama dengan maskapai untuk mendatangkan semacam carter kaya di Manado, Riau, kita harapkan kota lain juga lakukan hal sama," kata Eshty.