Kamis 14 Sep 2017 12:17 WIB

Cirebon Siap Terima 10 Ribu Tamu Keraton Nusantara

Keraton Kasepuhan Cirebon (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Keraton Kasepuhan Cirebon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Tak lama lagi, Kota Cirebon akan menggelar ajang wisata bertajuk Festival Keraton Nusantara (FKN) 2017. Sebanyak 50 Keraton se-Nusantara dan 100 peninjau dari 150 Keraton dipastikan hadir di event yang digelar 15-20 September 2017. Keraton Kasepuhan sebagai tuan rumah FKN XI bersiap untuk menerima tamu yang jumlahnya mencapai 10 ribu orang.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti mengatakan, tahun ini kota Cirebon menjadi tuan rumah FKN yang kedua kali. Sebelumnya, Cirebon pernah menjadi tuan rumah pada FKN II Tahun 1997 yang dibuka Wakil Presiden Indonesia Try Sutrisno yang masih menjabat kala itu.

“FKN sendiri berawal dari Festival Keraton se-Jawa yang diadakan di Solo pada 1992. Kegiatan ini kemudian dikembangkan menjadi Festival Keraton Nusantara (FKN). Awalnya FKN  digelar untuk pertama kalinya pada 1995 di Yogyakarta dengan diikuti 20 utusan keraton atau istana dari beberapa kerajaan yang ada di Indonesia. Dan kali ini pesertanya sudah sampai ratusan,” ujar Esthy yang didampingi Kabid Wisata Budaya Wawan Gunawan di Jakarta, Sabtu (9/9) lalu ,melalui siaran persnya, Kamis (14/9).

Pelestarian budaya ini dirasa sangat perlu. Misinya, apalagi kalau bukan untuk mengenalkan adat tradisi dan budaya keraton yang bernilai luhur. Ini juga sekaligus melestarikan benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala sebagai aset. “Jadi bukan hanya pada bangunan saja. Pengembangan dan pemanfaatan budaya juga ikut disentuh sehingga ada nilai-nilai yang bermanfaat,” ujarnya.  

Untuk urusan kesultanan, Indonesia punya banyak potensi. Dari mulai Yogyakarta, Solo atau Palembang, semuanya  punya kesultanan. Peninggalan bangunan kesultanan atau keraton menjadi bagian dari atraksi dan menjadi tarik bagi wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia, serta untuk dikenalkan kembali sejarah dan budaya Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Wawan Gunawan menjamin event ini akan sangat menghibur. Dalam FKN ini ada beberapa pagelaran seni dan budaya bernuansa keraton seperti Kirab Agung Prajurit Keraton, Pagelaran Kesenian Keraton, Pagelaran Upacara Adat Keraton, Pagelaran Busana Keraton, Pameran Benda-Benda Pusaka Keraton, Pertemuan Raja atau Sultan Nusantara.

"Ada juga Peresmian Museum Pusaka Keraton Kasepuhan yang rencananya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Untuk Lokasi acara dipusatkan di berbagai tempat seperti Goa Sunyaragi, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman dan beberapa hotel di Cirebon," katanya.

Untuk urusan wisata, Cirebon dinilai sangat sangat strategis. Potensi wisatanya lengkap, punya budaya, alam, religi, kuliner dan sejarah yang kuat. Kami siap mendukung promosi ke seluruh Indonesia dan luar negeri, terkait festival ini.

Cirebon memang punya segalanya. Saat mendengar Cirebon, pikiran langsung menerawang ke Kota Udang, Batik Trusmi, nasi jamblang, empal genthong, tahu gejrot, Sunan Gunung Jati. Semua tidak ada yang salah. Semua khas Cirebon.

Kekayaan inilah yang ingin diangkat Kementerian Pariwisata melalui FKN. Kemenpar ingin, Cirebon juga ikut dikenal dunia. Hal yang sangat mungkin bisa diraih mengingat dari sisi transportasi, jalur daratnya sudah bisa dilalui Tol Cipali. Belum lagi akses rel kereta double track Jakarta-Cirebon, Yogyakarta-Cirebon dan Semarang-Cirebon. Setidaknya ada 200 perjalanan kereta yang melintasi kota Cirebon.

“Karenanya targetnya pun harus tinggi. Saya yakin festival ini bisa menggiring banyak wisatawan ke Cirebon,” kata Wawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut menyambut gembira rencana Festival Keraton Nusantara itu. Penguatan cultural value dari Kasultanan Kasepuhan Cirebon, menurutnya akan memberikan dampak terhadap commercial value.

“Cirebon itu sudah kuat di budaya. Sudah tidak perlu diragukan lagi atraksi dari sisi ini. Tetapi budaya saja tidak cukup, harus ditemukan commercial value-nya, sehingga menghasilkan kombinasi yang serasi, dan menjadikan Cirebon sebagai salah satu destinasi baik. Apalagi jaraknya dengan ibu kota, pusat market pariwisata sangat dekat,”  kata Arief Yahya.

sumber : Kemenpar
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement