Selasa 26 Sep 2017 15:03 WIB

Kemenpar Hadirkan Rakornas Pariwisata Rasa Karnaval

Pakaian adat nusantara (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pakaian adat nusantara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Pariwiwsata akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III 2017 pada 26-27 September 2017. Acara ini akan dikemas cantik dan menjual. Salah satu kemasan yang bakal diwujudkan dalam Rakornas esok, sesuai arahan Menpar Arief Yahya, seluruh Pejabat Eselon 1, 2 dan 3 serta jajaran di kementerian pariwisata untuk menggunakan busana nusantara masing-masing. 

"Hal ini sekaligus untuk menunjukkan Indonesia yang beragam. Indonesia yang dengan keberagamanya merupakan satu kekuatan besar dalam dunia pariwisata. Bahwa nature and culture resources-nya masuk dalam Top 20 di dunia," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Bisa dikatakan, Rakornas yang akan berlangsung di Hotel Bidakara esok akan menjadi 'Karnaval' nusantara di tengah ajang pembahasan materi-materi penting Pariwisata Indonesia. Ini bukan kali pertama Menpar Arief Yahya menginstruksikan jajarannya menggunakan Busana Nusantara. Pada peringatan upacara HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus kemarin, menteri asal Banyuwangi itu juga menginstruksikan hal serupa. Halaman Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata sebagai lokasi upacara terlihat meriah. Semua menggunakan baju nusantara.

"Penuh warna dalam harmoni, karena inilah sesungguhnya kita. Bangsa Indonesia, beragam sekaligus bersatu," ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya memang tidak ingin menyebutnya sebagai pakaian nasional. Tetapi sebagai busana nusantara. Kenapa demikian? Karena menurutnya dengan menyebut pakaian nasional justru akan mengecilkan keberagaman itu sendiri. Disebut pakaian nasional seolah semuanya harus seragam. "Harus sama. Padahal kita hidup dalam atmosfer keberagaman," ujar Arief Yahya.

Keberagaman, perbedaan, dan diversity dalam pariwisata itu justru saling menguatkan. Beda budaya, beda adat istiadat, beda kepercayaan, beda cara berpakaian, beda kebiasaan makanan, beda dialek, tetapi satu dalam komitmen bernegara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Inilah Indonesia. Inilah pariwisata Indonesia. Keindahan dan keberagaman tersebar di bawah satu naungan, Indonesia," ujar Menpar Arief Yahya.

Rakornas Pariwisata III 2017 kali ini mengusung tema Calendar of Event (CoE) 2018 guna mencapai target 17 juta wisman dan 270 juta wisnus di tahun 2018. Kemasan Rakornas kali ini agak beda dari sebelumnya. Karena itu, para Kadispar Provinsi, Kadispar Daerah yang masuk destinasi unggulan, yang sudah siap dengan 3A (Atraksi, Akses, Amenitas) nya, yang serius menjadikan pariwisata di daerahnya maju dan menjadi prioritas pembangunan wajib hadir penuh 2 hari non stop.

sumber : kemenpar
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement