Selasa 31 Oct 2017 08:22 WIB

'Indonesia Incorporated' Dikerahkan di Sektor Pariwisata

Pantai Kuta Mandalika di Lombok Tengah, NTB.
Foto: Republika/ Muhammad Nursyamsyi
Pantai Kuta Mandalika di Lombok Tengah, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan konsep 'Indonesia Incorporated' dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata Indonesia. Indonesia Incorporated itu, kata dia ada dalam konsep pentahelix ABGCM (Academics, Business, Government, Community, and Media)

“Untuk memajukan sektor pariwisata kita tak bisa bergerak sendirian. Untuk mewujudkan pariwisata menjadi core economy Indonesia, sektor ini harus dikeroyok rame-rame. Tanpa sinergi stakeholder yang ada di dalam konsep pentahelix ABGCM," kata dia dalam forum yang digelar Kompas Gramedia, Senin (30/10).
 
Pada 2017 ini, seluruh unsur Pentahelix terus diajak bahu-membahu dan bergotong-royong untuk memperjuangkan pariwisata Indonesia. Semua diarahkan untuk menciptakan Sources of Synergy yang disingkat dengan 3S-3B, yaitu: Size getting Bigger, Scope getting Broader, dan Skill getting Better. 
 
“Jadi, melalui Indonesia Incorporated kita akan “Bigger-Broader-Better together”. Jika kita maju serentak dan solid, maka kemenangan demi kemenangan bisa kita wujudkan,” ucapnya.
 
The Mandalika atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika terus berbenah dengan melengkapi sejumlah fasilitas di area Pantai Kuta Mandalika.
 
Implementasinya mengarah pada standar global. Untuk industri pariwisata, acuannya diarahkan pada ukuran kerja Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF).
  
“Intinya saya ingin mengatakan bahwa strategi Indonesia Incorporated yang dilakukan haruslah fokus dengan mengacu pada ukuran kinerja global yang berlaku di seluruh dunia. Dengan bekerja secara fokus, kita akan bisa mengalokasi sumber daya yang kita punya secara lebih cermat,” ucapnya.
 
Hasilnya? Peringkat Merah Putih melonjak 8 tangga, dari papan 50 besar dunia menerobos ke posisi 42 dunia. Prestasi itu tentu tidak datang tiba-tiba.
 
”Energi besar seorang pemimpin berasal dari imajinasinya. Jika Anda dapat membayangkannya, maka Anda akan dapat meraihnya. Dan pemimpin adalah orang yang selalu bermimpi dan dapat merealisasikan mimpinya! Karena pemimpin yang baik sudah seharusnya bermimpi besar. Indonesia yang besar, namun cepat dan lincah, itu mimpi saya," ujar Arief Yahya.
 
Menpar Arief Yahya mengutarakan langkah cerdas dan cepat untuk meningkatkan nilai dan pride bangsa Indonesia adalah deregulasi. Beberapa bukti nyata diungkap Arief Yahya, dimana dengan dukungan  Presiden Jokowi yang menetapkan Pariwisata sebagai leading sector.  Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) bagi wisatawan mancanegara, penyederhanaan perizinan Yacht dan menghapuskan peraturan mengenai Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT) juga efektif.
 
Hal itu berdampak memudahkan perahu layar pesiar (yacht) masuk ke wilayah Indonesia melalui 18 pelabuhan di Indonesia, dan menghapuskan Asas Cabotage  kemudahan singgah kapal pesiar (cruise) untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan di Indonesia, meningkatkan competitiveness Indonesia di peta pariwisata dunia," kata Arief Yahya.
 
Selain deregulasi, lanjut Menpar Arief Yahya, 3 hal lainnya untuk Indonesia dapat semakin berkibar adalah menetapkan diferensiasi, fokus, dan spirit. Pangkas birokrasi yang berbelit-belit, membuat kawasan khusus pariwisata (KEK ataupun Badan Otorita) agar berlaku peraturan-peraturan khusus yang sesuai best practices yang terbukti ampuh berhasil di berbagai negara lainnya (benchmark) serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
 
"Dan berikan insentif kepada investor, lalu Amati, Tiru dan Modifikasi," kata Arief Yahya.

sumber : Kemenpar
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement