Selasa 31 Oct 2017 08:37 WIB

Wayang Ajen Angkat Pamor Wisata Garut

Pantai Dermaga Santolo, wisata bahari di Garut Selatan, Jawa Barat.
Foto: Suherdi Riki/Republika
Pantai Dermaga Santolo, wisata bahari di Garut Selatan, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kabupaten Garut kembali semarak dengan pertunjukan Wayang Ajen di Alun-alun Kecamatan Limbangan, (4/11) pukul 19.30 malam. Ki Dalang Ajen, tampil dalam pertunjukan Wayang Milenial ini. Bukan sekadar aksi panggung, pertunjukan ini memuat pesan-pesan penting  mengembangkan pariwisata sekaligus membuka mata masyarakat tentang potensi besar desa wisata di Garut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar menjelaskan, sengaja memilih Wayang Ajen di Limbangan sebagai media komunikasi kepada masyarakat, karena gelaran hiburan ini telah mendarah daging di kawasan Garut Utara seperti di  Limbangan, Sela Awi, Malangbong, Cibatu, Cibiuk, Banyuresmi, Leles, dan Kadungora .
 
"Wilayah ini terdapat beberapa lokasi sudah dibentuk sebagai daerah pengembangan dan pembangunan desa wisata. Nah, Wayang Ajen adalah pertunjukan fenomenal dan mampu membangkitkan masyarakat terhadap pariwisata secara khusus terkait esensi makna dan pemahaman 'Sapta Pesona' dan dikemas secara apik," ujar Budi.
 
Wayang Ajen menurut Budi, sudah terbukti menyedot perhatian publik karena semua kalangan bisa menerima pertunjukan ini. Dia berjanji bakal membuat terobosan baru dalam gelaran nanti. Panitia mengemas acara ini dengan cara berbeda sehingga mampu menjaring lebih banyak turis.
 
"Nilai lokal yang dipadu dalam kemasan atraksi dan hiburan serta pesan-pesan moral tersampaikan secara apik dan jelas oleh Ki Dalang Wawan Ajen. Poin utamanya adalah bagaimana Wayang Ajen bisa membangkitkan pariwisata di Garut," ujar Budi. 
 
Kali ini, pertunjukan akbar Wayang Ajen juga akan disaksikan stakeholder berbagai unsur penthahelix seperti instansi-instansi pemerintah daerah, akademisi, pengusaha pariwisata seperti PHRI dan industri kreatif, komunitas seni budaya dan berbagai media, UKM serta masyarakat Garut.
 
"Kami mempunyai komitmen konkter dalam mengembangkan program nyata pariwisata sehingga didukung oleh Kementerian Pariwisata. Dukungan dalam promosi pariwisata Garut , terutama promosi wisata budaya melalui promosi Pesona Indonesia. Semoga bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat kami," kata dia.
 
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, potensi desa wisata Samida, Kecamatan Selaawi sebagai satu destinasi andalan di Kota Dodol ini. Desa Samida pro- aktif menyediakan sarana wisata seperti homestay atau guesthouse, kebutuhan konsumsi wisatawan, pemandu, transportasi lokal, pertunjukan, hiburan, dan kesenian tradisional untuk mengembangkan  desa wisata ini.
 
“Desa Wisata bentuk integrasi yang disajikan dalam struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi berlaku. Sudah waktunya suatu desa membangun wisata," ujar dia.
 
Esthy mendorong stakeholder pariwisata untuk melakukan sejumlah langkah pengembangan Desa Wisata, seperti penyusunan informasi mengenai potensi, karakter, dan produk yang akan dipasarkan.
 
"Desa wisata harus gencar promosi pemasaran dengan berbagai cara, antara lain dengan cara Penyambutan Tarian Tradisional dan Pembagian Homstay, Eksplorasi Alam Desa dengan menjelajah Desa, Workshop Pertanian, serta Susur Kebun Bambu," katanya.
 
Eksplorasi seni budaya  dengan cara Belajar Seni Cigawiran dan Kabarulem menjadi andalan Sementara untuk Explorasi Paket akan menyajikan Pembuatan Aneka Makanan dan Bhakti Sosial. Penyebaran bahan promosi ini berorientasi pada promosi digital," kata Esthy.
 
 
Dia sepakat dengan terobosan menggelar pertunjukan Wayang Ajen sebagai media mempromosikan Desa Wisata di Garut Utara. Wayang Ajen sudah malang melintang di event seni tingkat internasional.  Berbagai penghargaan internasional dan jam terbang tinggi di pentas internasional, membuat pertunjukan Wayang Ajen menjadi bukti, atraksi seni ini turut mengharumkan Indonesia di mata dunia.
 
Banyak keunggulan Wayang Ajen dari pertunjukan wayang konvensional. Perbedaan paling mencolok adalah, konsep Wayang Ajen untuk generasi muda ."Konsep panggung Wayang Ajen mengedepankan nilai-nilai luhur tradisi diolah secara modern . Dengan kata lain,  Wayang Ajen membaca tradisi dengan cara-cara modern," kata  Esthy.
 
Pariwisata dan budaya Garut mendapat perhatian penuh dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah. Menurut dia, Garut memiliki potensi besar untuk menyumbangkan devisa dari unsur pariwisata, budaya dan industri kreatif sehingga perlu didorong untuk menciptakan ruang-ruang kreatif bagi publik dan mampu memutar perekonomian di kawasan pedasaan.
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta semua pihak  menjaga budaya dan alam  setiap daerah di samping terus mengedepankan konsep 3A untuk mengembangkan pariwisata. "Harus terus berinovasi . Atraksi, amenitas, maupun akses harus terus digenjot. Terus perbanyak kalender event dan acara serta sebarkan di media sosial. Garut itu sangat berpotensi karena paling dekat dengan salah satu pintu masuk wisatawan mancanegara, Great Jakarta," ujar Arief.

sumber : Kemenpar
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement