Kamis 02 Nov 2017 00:04 WIB

Apindo Berharap TDCC Dapat Promosikan Wisata Sulteng

Sejumlah pengunjung berjalan di Objek Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo di Desa Ngata Baru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (31/8).
Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Sejumlah pengunjung berjalan di Objek Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo di Desa Ngata Baru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Tengah sangat berharap pelaksanaan lomba balap sepeda wisata internasional Tour de Central Celebes (TDCC) 2017 menjadi ajang promosi pariwisata yang ada di daerah itu.

"Ini kegiatan yang besar dan harus dapat dimanfaakan dengan baik pemerintah daerah dan masyarakat ," kata Sekretaris DPD Apindo Provinsi Sulteng, Achrul Udaya di Palu, Rabu.

Termasuk, kata dia, para pelaku usaha yang ada di beberapa daerah yang dikunjungi maupun akan dilewati para peserta lomba tersebut. Menurutnya, sangat disayangkan jika kegiatan yang melibatkan banyak peserta asing tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah, para pelaku usaha dan masyarakat di Sulteng.

Oleh karena itu, Achrul berharap kegiatan yang akan berlangsung mulai 6 November 2017 yang peserta balap sepeda wisata internasional akan start dan dilepas Gubernur Sulteng, Longki Djanggola dari Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una menuju Palu, Ibu Kota Provinsi dapat dimanfaatkan sebaik mungkin guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke provinsi ini.

Achrul juga berharap setiap daerah yang akan dilewati para peserta TDCC menyiapkan kearifan lokal untuk diperkenalkan kepada para peserta. "Ini kesempatan emas untuk menampilkan berbagai kearifan lokal sebagai budaya bangsa Indonesia yang ada di setiap kabupaten atau kota di Sulteng," kata dia.

Para peserta TDCC, kata dia, sangat tertarik dengan kearifan lokal. Setelah kembali ke negaranya, mereka akan menceritakannya lagi lainnya. Mereka juga diharapkan akan tertarik untuk datang ke Sulteng menikmati berbagai objek wisata yang ada di setiap kabupaten dan kota di provinsi ini.

Dia juga mengatakan TDCC akan berdampak positif bagi Kabupaten Poso, salah satu daerah di Sulteng yang akan dilewati para peserta lomba. "Kita tahu bersama bahwa Poso dimata internasional masih dinilai sangat negatif, daerah bekas konflik. Banyak wisatawan mancanegara yang hingga kini masih khawatir datang ke daerah itu," katanya.

Padahal, di Kabupaten Poso memiliki banyak objek wisata menarik dan cukup unik yang tidak ada di daerah lain. Namun karena daerah itu pernah dilanda kerusuhan, maka bagi wisatawan mancanegara masih takut untuk datang ke kabupaten tersebut.

Makanya, kata Achruk, dengan adanya lomba balap sepeda internasional yang dilaksanakan di akhir 2017 ini, selain ajang promosi pariwisata, juga semaki meningkatkan kepercayaan internasional bahwa Poso aman sehingga wisatawan tidak perlu ragu atau takut lagi berkenjung ke daerah itu.

Sejumlah daerah di Sulteng yang akan dilalui peserta TDCC antara lain Kabupaten Tojo Una-Una,Poso, Parigi Moutong, Kabupaten Sigi dan Kota Palu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement