Selasa 14 Nov 2017 10:23 WIB

Pengerjaan Apron Bandara A Yani Semarang Sudah Rampung

Sejumlah pelajar SLTA asal Provinsi Bengkulu yang menjadi peserta program Siswa Mengenal Nusantara 2017 mengunjungi kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/7).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Sejumlah pelajar SLTA asal Provinsi Bengkulu yang menjadi peserta program Siswa Mengenal Nusantara 2017 mengunjungi kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Bandara baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah terus dikebut. Saat ini pembangunan bandara paket I sudah mencapai 90 persen. Progres yang tepat mengingat Maret tahun 2018 bandara sudah harus selesai dan bisa digunakan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut buat pengembangan destinasi itu, membutuhkan 3A, yakni Atraksi, Akses dan Amenitas. Di sisi Akses, maka Airports, Airlines dan Authority (Airnav) menjadi kuncinya, karena 75 persen wisman masuk ke Indonesia melalui udara. 
 
“Hadirnya Bandara A Yani dengan kapasitas yang lebih besar, akan menjadi peluang yang bagus. Untuk mengembangkan Joglosemar, Yogyakarta Solo Semarang yang dikembangkan dengan ikon Borobudur,” kata Arief Yahya.
 
General Manager PT Angkasa Pura I, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Letkol CPN Maryanto menjelaskan, pembangunan bandara paket I berupa pengerjaan akses jalan, stabilitas tanah Zona II area parkir, serta akses kargo.
 
"Akses jalan sudah baik, mulai dari masuk jalan PRPP sampai Kampung Laut dilanjut akses ke beberapa proyek lainnya. Sisanya 10 persen kekurangannya terkait pengurukan jalan dan finishing," katanya. 
 
Untuk pengerjaan paket II, dikatakannya, malah sudah rampung 100 persen. Yaitu pengerjaan area parkir pesawat (apron) serta landas hubung (track way) seluas 72.552 meter pesegi.  Saat ini sedang masa pemeliharaan yang selanjutnya akan dilakukan serah terima.
 
"Untuk paket III merupakan pengerjaan terminal. Sudah dilakukan pengerjaan sejak Mei lalu dengan dilakukan penunjukan kontraktor proyek oleh Waskita Karya," katanya.
 
Sedangkan untuk progres pengerjaan terminal sendiri saat ini sudah mencapai 30 persen. Yaitu berupa pengerjaan tiang pancang yang digunakan untuk membuat menara traffic air control. Serta pengurugan tanah sebagai akses jalur alat berat dititik pemancangan di Utara terminal bandara. Nilai kontrak pembangunan terminal Rp 930 miliar dari  Rencana Kerja Anggaran (RKA) sebesar Rp 1 triliyun.
 
Sementara, untuk paket IV pihaknya mengaku saat ini sedang berjalan. Dengat paket pengerjaan fasilitas penunjang bandara. Pengerjaan paket IV akan berjalan simultan dengan pembangunan terminal, dan diharapkan bisa rampung bersamaan.
 
"Kami optimis Maret 2018 bandara sudah dalam beroperasi sesuai instruksi presiden. Nanti Januari akan dilihat perkembangannya agar bisa dioperasikan pada Maret 2018 mendatang," kata dia.
 
Bandara Internasional Ahmad Yani nantinya akan terlihat moderen dengan fasilitas yang lebih canggih. Seperti bangunan dua tingkat dengan ruang tunggu berada diatas, sedangkan pintu kedatangan dan keberangkatan ada di lantai bawah. Fasilitas lainnya eskalator, lift, dan garbarata sebagai akses penumpang menuju pesawat dari ruang tunggu.

Luas total area bandara termasuk terminal adalah sepuluh kali lipat dibanding luasnya sekarang atau 58 ribu meter pesegi. Mampu menampung 6-7 juta penumpang per tahun. Dibanding sekarang yang hanya mampu berkapasitas 800 ribu penumpang karena luasan hanya 6.700 meter pesegi.

sumber : Kemenpar
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement