REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Ada sesi menarik saat press conference Wonderful Indonesia Festival di Westin Hotel, Bangkok, Thailand, Rabu (15/11). Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terlihat kompak. Keduanya solid memasarkan lima destinasi yang sesuai dengan market masyarakat dan ekspatriat di Bangkok, Thailand.
“Ada Medan, Jakarta – Banten - Bandung, Jogjakarta – Solo – Semarang, dan Surabaya – Malang dan Bali - Lombok yang kita tawarkan untuk market Bangkok di Thailand. Setelah ini semoga akan ada follow up lebih lanjut," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handazyani Mustafa yang didampingi Kepala Sub Bidang Festival Kuliner dan Musik Asia Tenggara Yan Permana, Rabu (15/11).
Pasar Thailand sangat besar. Butuh kekuatan besar juga untuk menggarapnya. Apalagi Bangkok di Thailand adalah kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman) dari seluruh dunia. Dalam satu tahun, kunjungan wisman ke Negeri Gajah Putih berdasarkan data Survei Mastercard Index of Global Destination Cities menembus 32,4 juta orang.
Tourism adalah devisa terbesar kedua Thailand, dengan Bangkok sebagai ujung tombak. Turis dari seluruh dunia, berbondong-bondong datang ke Bangkok untuk kemudian berpindah ke destinasi lain. "Jadi kami sangat butuh KBRI untuk menjadi ‘mata’ dan ‘telinga’ Indonesia, di Thailand,” tambahnya.
Di sisi lain, Bangkok juga dikenal dengan nama City of Angels atau Kota Bidadari. Kotanya sempat ditahbiskan Mastercard sebagai kota wisata paling populer di dunia. Popularitas Bangkok mengalahkan 132 kota besar lainnya, termasuk London, Paris dan Dubai. “Bangkok memang sudah merupakan destinasi wisata populer sejak lama,” timpal Wakil Kepala Perwakilan KBRI di Bangkok Toffery Primanda Soetikno.
Tapi, sekarang ceritanya sudah sedikit berbeda. Belakangan, pariwisata Indonesia sudah naik kelas. Sudah sering juara dunia. Perusahaan media di Inggris, The Telegraph mencatat Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan paling cepat di sektor pariwisata. Pertumbuhan pariwisata Indonesia dinilai empat kali lebih tinggi dibanding pertumbuhan regional dan global.
Pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68 persen. Jauh meninggalkan industri plesiran di kawasan ASEAN yang hanya tumbuh tujuh persen dan di dunia hanya enam persen. "Jadi silakan berwisata ke Indonesia. Kebetulan Indonesia punya banyak destinasi yang disukai market Thailand," tambahnya.
Ada banyak paket menarik yang ditawarkan Indonesia. Dari mulai bundling kawasan, nature, kuliner, belanja, hingga wisata religi, semua ada. “Mau buy one get three, kita punya Jakarta – Banten – Bandung dan Yogyakarta – Solo – Semarang. Buy one get two, ada Bali –Lombok. Semuanya keren-keren. Dan biasanya destinasi-destinasi itu yang paling banyak diburu wisman dan ekspatriat yang ada di Thailand,” ujar Kepala Sub Bidang Festival Kuliner dan Musik Asia Tenggara Yan Permana.
Soal akses, Yan menggaransi bakal sangat mudah. Semua destinasi tadi, menurutnya sudah banyak ditembus sejumlah maskapai. Untuk rute Bangkok-Jakarta saja, ada Garuda Indonesia yang sudah mengawal dengan frekuensi 21 kali per pekan. Itu setara dengan 176.904 seats per year.
Indonesia AirAsia lain lagi. Rute Don Mueang-Jakarta sudah dijelajahi 14 kali per pekan dengan 131.040 seats per year. Satu strip di bawahnya, ada rute Don Mueang-Bali yang dijelajahi dengan frekuensi empat kali per pekan. Layanannya menghasilkan 37.440 seats per year. Yang terakhir, AirAsia juga melayani rute Don Mueang-Medan dengan frekuensi tujuh kali per pekan. Rute ini menghasilkan 65.520 seats per year.
Dari maskapai Thailand, Thai Airways juga ikut mengawal rute Bangkok-Jakarta dengan frekeensi 10 kali per pekan. Hasilny, tercatat 160.680 seats per year mampu dihasilkan Thai Airways. Setelahnya, ada Bangkok-Bali tujuh kali per pekan. Rute ini menghasilkan 112.476 seats per year. Thai AirAsia ceritanya lain lagi. Rute Don Mueang-Bali tujuh kali per pekan sudah menghasilkan 65.520 seats per year.
Kemudian ditopang Thai Lion Air yang melayani Don Mueang – Jakarta. Dengan frekuensi tujuh kali per pekan, rute ini sudah menghasilkan 78.260 seats per year. "Satu lainnya Thai Lion Air Don Mueang – Bali tujuh kali per pekan. Angkanya 78.260 seats per year. Total 906.100 seats per year,” ucapnya.
Pengenalan paket-paket menarik tadi langsung direspons Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Baginya, itulah yang menjadi competitives advantage bagi wisman atau ekspatriat di Thailand. "Ini seperti menjaring di kolam yang penuh ikan. Pariwisata itu borderless, tidak mengenal batas-batas teritorial. People to people relationship. Jadi silakan berwisata ke Indonesia. Kami siap memberikan layanan terbaik untuk tamu-tamu dari Thailand," ungkapnya.