Ahad 03 Dec 2017 13:14 WIB

Sail Sabang, Wapres Yakin Pariwisata Jadi Penggerak Ekonomi

Penari menampilkan drama kolosal Laksamana Malahayati saat acara puncak Sail Sabang di Sabang, Aceh, Sabtu (2/11). Sail Sabang  akan berlangsung hingga 5 Desember 2017
Foto: Zabur Karuru/Antara
Penari menampilkan drama kolosal Laksamana Malahayati saat acara puncak Sail Sabang di Sabang, Aceh, Sabtu (2/11). Sail Sabang akan berlangsung hingga 5 Desember 2017

REPUBLIKA.CO.ID,SABANG -- Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) optimistis pariwisata akan menjadi penggerak ekonomi bangsa di masa yang akan datang. Hal itu ditegaskan Wapres saat membuka acara puncak Sail Sabang 2017 di Terminal CT-3, Sabang, Aceh.

"Dahulu Sabang aktif dengan perdagangannya, namun kini dan di masa yang akan datang, tourism di Indonesia akan menjadi penggerak ekonomi bangsa, dan Sabang merupakan salah satu kota yang siap menerima pariwisata," ujar Wapres JK dalam sambutan resminya.

Ucapan JK terlontar setelah Wapres melihat kondisi pelabuhan yang ada di Sabang. Kata JK, walaupun dengan cuaca hujan yang deras, Pelabuhan Sabang tetap kokoh dan kapal-kapal tamu di acara Sail Sabang 2017 dalam kondisi aman serta acara juga tetap bisa berlangsung dengan baik.

"Ini membuktikan bahwa Sabang sudah punya infrastruktur pelabuhan yang baik. Kapal lihat saja, aman-aman saja. Tidak bergerak sama sekali. Paling hanya bergerak sedikit. Ini pelabuhan baik, dan kegiatan Sail Sabang ini juga baik untuk daerah ini," kata Menpar disambut tepuk tangan meriah.

JK sempat bercerita, saat pelabuhan Sabang ini dibuat, Sabang merupakan tempat singgah kapal-kapal besar sebelum berlayar ke laut lepas, dan aktifitas lebih kepada perdagangan dalam menggerakan ekonomi di Sabang.

"Namun ke depannya, tourism akan menjadi penggerak ekonomi di Sabang maupun di Tanah Air. Setelah perdagangan, tourism akan menjadi penggerak ekonomi yang sangat besar," kata JK yang hadir bersama Ibu Wapres.

JK memaparkan bahwa hal ini sudah terjadi di kondisi dunia. Banyak negara-negara yang sudah mengembangkan pariwisatanya untuk meningkatkan perekonomian bahkan banyak masyarakat dunia yang menjadikan pariwisata menjadi sebuah kebutuhan hidup.

"Turisme saat ini sudah menjadi kebutuhan negara-negara lain, kelas menenangah juga sangat membutuhkan pariwisata dan berwisata, berwisata itu sudah menjadi kebahagiaan," jelas Wapres.

Kata JK, Sabang juga punya potensi pariwisata yang andal. Selain Sabang memiliki banyak potensi maritim dan kekayaan alam yang melimpah dari karunia Tuhan, Sabang juga memiliki sumber daya manusia yang punya potensi dalam menyambut wisatawan. "Sabang lebih terbuka menyambut wisatawan, juga lebih terbuka menyambut tamu," kata pria asli Makassar itu.

Namun Wapres menghimbau, kendati sudah memiliki potensi maritim dan alam yang bagus, Sabang harus juga mempersiapkan atraksi yang baik dan menarik, Kementerian Pariwisata dalam hal ini Menteri Pariwisata Arief Yahya harus membangun brand yang baik, membangun cerita yang baik, karena wisatawan mau datang itu karena cerita yang baik, penerimaan tamu juga harus sangat baik.

"Pariwisata di Indonesia itu adalah menjual rezeki dari Allah yakni alam yang indah dan baik, harus melayani tamu dengan baik, harus punya hospitality. Dan saya sangat bersyukur bahwa Sabang juga sudah siap untuk menerima pariwisata," kata JK.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan juga mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh pihak, yang membantu Sail Sabang 2017 ini. Terutama Menteri Pariwisata yang menjadi Ketua Harian di perhelatan Sail Sabang 2017 ini.

"Ini adalah buah hasil kerja Menteri Pariwisata Arief Yahya dan seluruh pihak terkait dalam mempersiapkan Sail Sabang 2017. Ini sail yang terbesar selama 9 sail yang pernah ada. Kami akan terus berjuang menjadikan pariwisata menjadi sektor lokomotif perekonomian bangsa," ujar Luhut dalam sambutannya.

Dari Sail kali ini juga punya tiga hal penting. Yakni ada SaPhuLa, regatta atau yachts race Sabang Phuket Langkawi, lalu international free dive competitions, dan pengembangan perikanan laut. Sail ini juga berbeda dengan sail yang pernah ada, lebih menajamkan pariwisata, yakni lebih banyak menampilkan yachts atau perahu pesiar dari banyak negara.

Yacht kali ini sebenarnya lebih dari 100 yachts yang berencana ikut Sail Sabang 2017. Tetapi, karena cuaca dalam tiga hari terakhir sedang tidak bersahabat, maka terpaksa mereka membatalkan dengan alasan safety. Luhut memaparkan bahwa pihaknya akan berusaha terus mendorong pariwisata untuk bisa merealisasikan targetnya yakni 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019, mendatang.

"Saat ini pariwisata nomer 4 sebagai penghasil devisa negara, namun kedepan kami akan berusaha mendorong dan harus menjadi nomer satu penghasil devisa dengan 20 Miliar Dollar," kata Luhut yang juga memuji tarian kolosal Laksamana Malahayati yang memukau peserta yang datang di acara puncak Sail Sabang 2017.

Menpar Arief Yahya sehari sebelumnya sudah berdiskusi dengan BMKG Aceh di Sabang. Sudah diperkirakan bahwa puncak Sail Sabang 2017 ini ada hujan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement