Ahad 17 Dec 2017 16:11 WIB

Bali Masih Jadi Destinasi Favorit Turis Timur Tengah

Kegiatan Rafting wisatawan Timur Tengah bersama dengan Kementerian Pariwisata di kawasan Ubud, Bali.
Foto: Dok: Kementerian Pariwisata
Kegiatan Rafting wisatawan Timur Tengah bersama dengan Kementerian Pariwisata di kawasan Ubud, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Kepala Bidang Perjalanan Wisata dan Pengenalan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika, Kementerian Pariwisata Rita Sofia mengatakan Pulau Dewata Bali masih menjadi tujuan favorit wisatawan asal Timur Tengah yang berkunjung ke Indonesia.

"Setelah Bali, Jakarta, Jawa Barat khususnya Bandung dan Bogor, serta belakangan ini Lombok juga mulai banyak dikunjungi wisatawan asal Timur Tengah," ujarnya di Manama, Bahrain, Ahad (17/12).

Kementerian Pariwisata memfokuskan sasaran promosi pariwisata Indonesia di kawasan Teluk ke lima negara yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, dan Oman, yang dinilai potensial mendatangkan wisatawan ke Indonesia. Karena itu, ujar Rita, Kemenpar kerap melakukan promosi wisata ke negara yang memiliki banyak ekspatriat (warga asing) atau sering dikunjungi warga asing, seperti Bahrain dan Uni Emirat Arab.

"Selain promosi untuk warga setempat, para ekspatriat di Bahrain dan UEA, juga banyak yang tertarik untuk berlibur ke Indonesia," ujarnya.

Kemenpar juga terus menjalin kerja sama melalui Visit Indonesia Tourisme Officer (VITO) yang merupakan perwakilan promosi wisata di mancanegara. VITO fokus pada segmen media dan industri pariwisata di luar negeri. Melalui VITO diharapkan bisa mengerjakan promosi pariwisata Indonesia secara efektif yang dapat diterima di pasar internasional, termasuk di Timur Tengah/kawasan Teluk.

VITO dimulai sejak 2005 yang diawali di tiga negara dan hingga saat ini sudah berada di 13 negara. Rita menambahkan, Kemenpar bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI Manama, Bahrain, akan menggelar "Indonesia Tourism Gala Dinner" pada Ahad (17/12) malam waktu setempat.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Kerajaan Bahrain, Nur Syahrir Rahardjo, mengatakan dalam acara tersebut sejumlah operator atau agen perjalanan wisata, serta sejumlah pejabat kedutaan besar negara ASEAN di Bahrain.

Menurut Nur Syahrir, ia memang tidak mengundang masyarakat Bahrain secara khusus dalam acara itu. "Masyarakat Bahrain nanti akan kita undang jika KBRI mengadakan sesi diplomatik atau pagelaran seni dan budaya di Gedung Kebudayaan Bahrain. Setiap kali kita adakan acara di situ, biasanya juga hadir para pelaku usaha, serta operator perjalanan wisata. Merekalah 'kaki tangan' kita yang bisa mengiklankan pariwisata Indonesia di sini," tuturnya.

Data Kementerian Pariwisata menunjukkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia pada 2016 sebesar 12,02 juta orang yang didominasi wisatawan Singapura sebanyak 1,47 juta orang, China 1,45 juta orang, Malaysia 1,225 juta orang, dan Australia 1,198 juta orang.

Sementara jumlah wisatawan Timur Tengah nisbi masih sedikit. Pada 2016, jumlah wisatawan dari Arab Saudi sebanyak 186.654 orang, Mesir 14.325 orang, dan Uni Emirat Arab sebanyak 8.220 orang.

Sedangkan data dari KBRI Manama menyebutkan, angka kunjungan wisatawan Bahrain ke Indonesia pada 2016 sebesar 1.641 orang dan hingga Oktober 2017 telah mencapai 2.470 orang, dari total sekitar 1,5 juta jiwa penduduk Bahrain.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement