REPUBLIKA.CO.ID, KALIANDA, LAMPUNG SELATAN -- Sejumlah duta besar negara sahabat mengikuti rangkaian acara Festival Krakatau ke-23 yang diselenggarakan pada 19-20 Oktober 2013. Acara yang dimulai dengan parade budaya di halaman kantor Bupati Lampung Selatan ini memikat para dubes.
Tidak hanya pawai budaya, mereka juga terkesima saat melakukan kunjungan ke Gunung Anak Krakatau, Ahad (20/10).
"Semua sudah cukup bagus bagi kami dari awal sampai puncak acara kunjungan ke Gunung Anak Krakatau," kata Duta Besar Ekuador untuk Indonesia, Gonzalo Vega, saat mengikuti tur ke Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, dari atas kapal feri KMP Dharma Kencana IX.
Ia mengaku baru pertama kali berkunjung ke Gunung Anak Krakatau. Menurut dia, Lampung memiliki potensi lain yang bisa menjadi daya tarik, selain Gunung Anak Krakatau, sehingga perlu dikelola dengan baik.
"Seluruh potensi wisata dari budaya, alam, dan satwanya menjadi satu paket wisata yang menarik," ujar dia.
Khusus keberadaan Gunung Anak Krakatau, kata dia, sebagai fenomenal karena menunjukkan kekuatan bumi yang mengagumkan, seperti hidup yang terus bertambah setiap waktu.
Hal senada diungkapkan Dubes Palestina untuk Indonesia, Nail Mahmoud. Ia mengaku terkesan dengan kunjungan itu, meskipun sudah berkali-kali mengikuti acara serupa.
Menurut dia, potensi wisata Lampung relatif sangat besar untuk menjadi destinasi turis dunia. Namun, katanya, perlu perbaikan menyangkut berbagai hal, seperti infrastruktur jalan.
Menurut dia, jalan di Lampung masih kurang bagus untuk mendukung sektor wisata sehingga perlu dimaksimalkan lagi. Jika Jembatan Selat Sunda cepat dibangun, katanya, akan mendukung pengembangan sektor wisata di Lampung.
"Jadi, perlu perbaikan secara maksimal pembangunan jalannya agar investor maupun wisatawan tertarik berkunjung ke Lampung," ujarnya.