REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepolisian Daerah Papua akan membentuk polisi khusus pariwisata untuk menangani pendaki yang ingin ke puncak Cartenz.
Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian di Jayapura, Rabu, mengatakan, pembentukan polisi khusus pariwisata nantinya diharapkan akan mempermudah pendaki Cartenz yang umumnya berkebangsaan asing menuju kawasan tersebut.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Polda Papua akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Intan Jaya, mengingat polisi khusus pariwisata itu nantinya akan ditempatkan di Sugapa.
Polisi khusus pariwisata, kata Irjen Pol Tito, selain dilengkapi kecakapan berbahasa Inggris juga memiliki seragam yang berbeda.
"Mudah-mudahan dengan adanya polisi khusus maka makin banyak pendaki yang ke Cartenz untuk menyaksikan puncaknya yang hingga saat ini masih diliputi salju," kata Kapolda Papua.
Ia mengemukakan, selain membentuk polisi khusus, pihaknya juga akan bekerjasama dengan operator atau biro perjalanan yang menangani route ke kawasan tersebut.
Menurutnya, dari laporan yang diterima, banyak pendaki yang tidak melengkapi perjalanannya dengan ijin dari Mabes Polri sehingga pihaknya tidak bisa memantau perjalanan mereka.
"Kalau perjalanan mereka lancar tidak masalah, namun bila sebaliknya yang terjadi, bila ada masalah, pihaknya tidak dapat langsung menangani karena tidak ada laporan," tegas Kapolda Papua.
Ditambahkan, pihak operator bersama pemandu wisatanya akan diberikan pengetahuan dasar kepolisian terutama tentang pelaporan sehingga nantinya merekalah yang akan melaporkan kegiatan mereka khususnya kegiatan pendakian.
"Para operator akan menjadi mitra polisi sehingga mereka (operator) tidak lagi harus mengurus ijin ke Mabes Polri karena Polda Papua lah yang akan melaporkannya ke Mabes Polri sehingga membantu memudahkan operator," jelas Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian.
Untuk mendaki ke Puncak Cartenz para pendaki dikenakan biaya sekitar 10 ribu dollar AS.