REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh Elba Damhuri
Akhir pekan lalu, Republikopi berkesempatan mendatangi dan menjajal kopi arabika Sipirok di Sipirock Coffee di Jl TB Simatupang Jakarta Selatan. Ada beberapa jenis produk kopi Sipirok yang diuji karakter rasanya, salah satunya dengan menggunakan metode seduh V60.
Karakter kopi Sipirok, menurut pemilik Sipirock Coffee Ayub S Pulungan, ada rasa spicy (jahe, sereh), coklat, dan asam yang rendah. Ini yang membedakan cita rasa kopi Sipirok dengan kopi saudara sekitarnya seperti Mandailing, Sidikalang, dan Gayo.
"Di antara kopi-kopi itu, rasa asam kopi Sipirok jauh lebih rendah," kata Ayub yang juga Ketua Koperasi Kopi Indonesia Lestari itu, akhir Januari lalu.
Kopi Sipirok: Pemilik Sipirock Coffee Jakarta Ayub S Pulungan bersama penikmati kopi dari Republikopi Republika, Bayu Hermawan, saat menjajal kopi Sipirok.
Republikopi menjajal seduh kopi Sipirok arabika ini sebanyak 20 gr biji kopi, digiling medium, dan perbandingan kopi dan air 1:15. Suhu air di angka 90 derajat Celcius. Lama penyeduhan 2-3 menit.
Tips menyeduh kopi ini memang berbeda-beda antara satu barista dengan barista lain. Juga, antara kafe kopi satu dengan kafe kopi lainnya.
Ayub mengatakan banyak konsumen yang suka dengan gramasi 15 gr biji kopi atau 18 gr. Ada juga yang 20 gr, yang memang ingin merasakan sensasi ngopi lebih kental dan kuat.
Setelah tiga menit, kopi seduhan manual dengan driper V60 pun selesai. Republikopi pun segera menyeruput kopi yang masih mengeluarkan asap tipis itu.
"Rasa spicynya muncul banget. Coklatnya juga terasa," kata Bayu Hermawan, penikmat kopi dari Republikopi.
Rasa asamnya pun muncul meski tidak besar. Rasa spicy itu mengacu pada tanaman tanah (earth) seperti sereh dan jahe. Jadi, agak-agak terasa pedas (spicy).
Kopi: Pemilik Sipirock Coffee Ayub S Pulungan saat menyajikan kopi Sipirok.
Dominasi rasa earthy pada kopi Sipirok begitu kuat. Ini berbeda dengan beberapa jenis kopi yang lebih kuat di fruitynya (rasa buahnya).
Masing-masing penyuka dan penikmat kopi memiliki kesan tersendiri terhadap cita rasa dan karakter kopi. "Ada yang lebih suka kopi yang rasa fruity, ada juga yang earthy," kata Ayub.
Kopi Sipirok ditanam di lereng Gunung Sibualbual Tapanuli Selatan (Tapsel). Dulunya, Sipirok dan Mandailing berada dalam satu wilayah sehingga lebih dikenal dengan nama kopi Mandailing.
Pemisahan wilayah akhirnya membuat Sipirok lebih dikenal dan berada di Tapsel sementara Mandailing menjadi Mandailing Natal (Madina).
Buat penikmat dan penyuka kopi, kopi Sipirok memberikan sensasi rasa dan aroma yang mengguncang. "Ibaratnya, cicip coklat dengan kopi Sipirok," kata Ayub.