Selasa 11 Nov 2014 23:01 WIB

Lima Manfaat Rasa Ingin Tahu

Melakukan banyak hal sekaligus ternyata tidak selalu baik bagi otak.
Foto: Prayogi
Melakukan banyak hal sekaligus ternyata tidak selalu baik bagi otak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sejumlah bukti memperlihatkan manfaat rasa ingin tahu bagi kehidupan seseorang.

Berikut lima manfaat mengejutkan rasa ingin tahu.

1. Dapat memperkuat hubungan Rasa ingin tahu tentang orang-orang dan lingkungan sekitar dapat membuat kehidupan sosialmu lebih kaya. Jika kau menunjukkan minat pada apa yang seseorang katakan dan memiliki cara mendiskusikan hal-hal yang menarik dengan orang lain, mungkin mereka bisa menikmati menghabiskan waktu denganmu.

"Orang-orang yang memiliki rasa ingin tahu sering dianggap sebagai pendengar yang baik dan cakap berbicara. Pada awal hubungan, kita cenderung berbicara tentang minat atau hobi kita. Satu alasan untuk ini ialah, orang cenderung sama-sama "memiliki banyak ketertarikan" yang menarik dan untuk banyak alasan. Orang yang memiliki rasa ingin tahu cenderung membawa kesenangan dan kebaruan dalam hubungan," ujar Ben Dwan, Ph.D. dari Universitas Pennsylvania.

2. Dapat membantu melindungi otak Pernahkah kau mendengar kalau teka-teki silang dapat membantu mencegah penyakit Alzheimer? Menginginkan pengalaman-pengalaman baru tentu tak akan menyakitkan.

"Menjaga otakmu terstimulasi secara mental adalah tugas seumur hidup. Jika seseorang dapat tetap aktif secara intelektual dan terstimulasi sepanjang usianya, ini merupakan perlindungan melawan demensia.

Oleh karena itu, tetap aktif secara mental bagus untuk otakmu," ungkap ahli neurologi dari ayo Clinic di Rochester, Minnesota, David Knopma.

3. Membantu mengatasi rasa cemas Merupakan hal normal jika kau cemas atau gugup sebelum menghadapi hari besarmu. Namun, rasa ingin tahu dan kegembiraan tentang sesuatu misanya, tentang orang baru, mungkin bisa mendorong pergi kecemasanmu.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan psikolog, Todd Kashdan dalam Journal of Anxiety Disorders, diketahui, orang-orang yang menderita kecemasan sosial dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mungkin lebih cenderung terlibat dalam perilaku yang menghindari konflik.

4. Berhubungan dengan kebahagiaan Salah satu teori tentang kebahagiaan adalah mengembangkan poin kebahagian sejak dini. Menurut Kashdan, tingkat kebahagiaan naik dan turun tergantung peristiwa positif dan negatif yang dialami. Dia mengatakan, rasa ingin tahu dapat meningkatkan kebahagiaan beberapa derajat.

"Saat kita merasa ingin tahu, kita bersedia meninggalkan kehidupan yang akrab dengan kita dan mengambil risiko sekalipun iu membuat kita merasa cemas dan tak nyaman. Alih-alih berusaha mati-matian menjelaskan dan mengendalikan dunia kita, seorang penjelajah yang ingin tahu akan merangkul ketidakpastiaan dan melihat kehidupan sebagai sesuatu yang menyenangkan untuk dijelajah, dipelajari," kata Kashdan.

5. Dapat membantumu belajar Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Neuron menemukan, akan lebih mudah untuk mempelajari hal-hal yang tidak menarik saat rasa ingin tahumu terusik. Misalnya, saat kau mencoba mempelajari sesuatu, cobalah menonton acara televisi favoritmu dulu selama 10 menit. Hal ini akan memberimu masa istirahat yang cukup dan akan mengusik rasa ingin tahumu tentang hal yang sedang kau coba pelajari sekaligus merangsang pusat kesenangan di otakmu.

Ketika kau kembali belajar, otakmu mungkin akan lebih bersedia untuk membiarkan beberapa informasi masuk sekalipun yang menurutmu tak menarik. "Carilah cara untuk menghubungkan sesuatu yang tak menarik yang harus kau pelajari dengan sesuatu yang membuatmu tertarik dan membuat rasa ingin tahumu muncul," ujar Lifehacker seperti dilansir Huffington Post.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement