Sabtu 18 Jul 2015 08:17 WIB

Ini Cara Mengatasi Mabuk dalam Perjalanan

Rep: C27/ Red: Israr Itah
Pemudik menggunakan jalur darat rentan terkena mabuk dalam perjalanan.  (Republika/AGung Supriyanto)
Pemudik menggunakan jalur darat rentan terkena mabuk dalam perjalanan. (Republika/AGung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabuk dalam perjalanan akan membuat perjalanan ke tempat tujuan terasa lebih mengerikan. Terlebih lagi jika perjalanan itu dilakukan dalam waktu yang lama, seperti arus balik setelah lebaran.

Saat arus balik lebaran akan terjadi kemacetan panjang yang membuat perjalanan darat semakin bertambah panjang. Jarak tempuh yang dekat pun bisa dihabiskan berjam-jam lamanya.

Masalah kepadatan arus balik pun akan semakin tidak menyenangkan jika berhadapan dengan mabuk perjalanan. Mabuk perjalanan menjadi masalah yang sering ditemui pada anak kecil, bahkan orang dewasa pun mengalaminya.

Lantas bagaimana mengatasi mabuk dalam perjalanan.

Menurut penulis kesehatan holistik Dr Andrew Well, jahe merupakan satu obat menangkal mabuk perjalanan. Dengan mengonsumsi jahe menimbulkan manfaat kesehatan pencernaan dan mencegah rasa mual. 

Cukup dengan meminum serbuk jahe atau air jahe alami 20 menit sebelum perjalanan akan membantu mencegah rasa mual di perjalanan. Persiapkan pula permen jahe yang mudah dibeli di toko atau minimarket sebagai persiapan lebih lanjut.

Hindari pula bau yang terlalu kuat saat dalam perjalanan untuk mencegah mual. Bau minyak wangi, bensin, bahkan bau-bau lainnya  yang menyengat merupakan penyumbang mabuk perjalanan. Jika sudah merasa mual karena bau-bau tersebut, ada baiknya menghirup udara segar untuk mengembalikan penciuman. 

Ada pula gelang acupressure yang bisa menjadi aksesoris gaya sekaligus menekan rasa mual saat perjalanan. Dilansir dari Dailymail, Sabtu (18/7), gelang ini bekerja dengan menempatkan tekanan pada titik-titik pengendalian rasa mual.

Memakai gelang ini sebelum bepergian akan sangat membantu menekan mabuk perjalanan yang bisa mengganggu perjalanan kembali ke perantauan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement