REPUBLIKA.CO.ID, Tahap wawancara menjadi suatu bagian yang harus dilewati sebelum seseorang diterima bekerja di satu perusahaan.
"Saat wawancara, Anda harus menjadi sosok yang diharapkan orang yang mewawancarai Anda," kata VP Human Capital Development ISS Indonesia, Ari Kurnianto, beberapa waktu lalu.
Perusahaan menilai bahwa pelamar kerja menghormati mereka antara lain dari cara berpakaian, cara duduk dan cara berbicara. Tentu pelamar kerja harus memakai pakaian yang rapi saat menghadiri wawancara. Cara paling mudah menurut Ari adalah dengan menilai penampilan seperti apa yang diharapkan saat diri sendiri melihat orang lain.
Misalnya, baju tidak kusut, lengan tidak digulung dan juga memakai wewangian. "Orang yang ingin wawancara kerja benahi diri dulu dan buang pikiran 'terima saya apa adanya'," kata dia.
Jangan bersandar di tempat duduk dan jaga badan tegak selama wawancara berlangsung, meskipun orang yang mewawancara terkesan santai.
"Anggap saja Anda sedang bertamu ke rumah orang yang lebih penting dari Anda, cara duduknya seperti apa." Elaborasi hal-hal yang menjadi kekuatan saat menjawab pertanyaan menandakan pelamar bisa berkomunikasi dengan baik dan dapat melakukan sesuatu lebih dari yang diharapkan.
Usahakan jangan menjawab hanya apa yang ditanyakan. Misalnya, saat ditanya "sudah berapa lama Anda bekerja?", beri jawaban "saya sudah bekerja selama lima tahun di perusahaan a, b, c dan pernah menempati posisi ini" dari pada hanya menjawab "lima tahun".
Kedewasaan pelamar kerja pun akan dilihat melalui pilihan kata yang digunakan, misalnya menggunakan kata "saya" dari pada "aku".
Gugup menurut Ari adalah hal yang wajar karena menandakan bahwa pelamar menganggap lawan bicara lebih penting. Bila memang gugup, sebaiknya tarik dan buang napas pelan-pelan lalu katakan bahwa Anda memang gugup. Pewawancara akan memaklumi dan memberi waktu untuk menenangkan diri.