Kamis 17 Sep 2015 10:44 WIB

Serbamahal, Ini Trik Belanja Dapur Irit (2-Habis)

Ketika kenaikan harga pangan membuat sejumlah makanan sulit dibeli, coba cari alternatifnya. Seperti mengganti asupan protein dari daging sapi ke kacang-kacangan.
Foto: Republika/Wihdan Hihdayat
Ketika kenaikan harga pangan membuat sejumlah makanan sulit dibeli, coba cari alternatifnya. Seperti mengganti asupan protein dari daging sapi ke kacang-kacangan.

REPUBLIKA.CO.ID, Belanja bahan makanan, dalam kondisi saat ini, sudah cukup menguras dompet anggaran rumah tangga. Harga daging yang tak kunjung turun, belum lagi naiknya harga bahan pangan yang terimbas kenaikan dolar AS. Banyak ibu rumah tangga dipaksa untuk berhemat, demi memenuhi kebutuhan lain yang tak kalah penting.

Ada banyak cara untuk hemat, tanpa mengurangi kualitas asupan nutrisi bagi keluarga. Dikutip dari laman Forbes, Kamis (17/9), berikut beberapa trik yang bisa Anda coba.

Memikir ulang tentang protein

Makanan yang berkualitas tak selalu harus berisi daging, ayam, atau ikan agar kaya kandungan proteinnya. Coba memilih kacang-kacangan. Tempe misalnya dari kedelai.

Beragam kacang bisa membuat kenyang, rasanya tak kalah lezat, dan penuh protein. Kegunaannya dalam masakan pun beragam. Pakar pemasaran makanan Phil Lempert mengatakan coba beli kacang yang dibungkus dalam brand supermarket. Biasanya harganya akan 20 persen lebih murah. Campurkan ke dalam salad, suo, kaserol, atau pasta. Gunakan juga sisa-sisanya sebagai cocolan atau selai di atas roti.

Belanja di malam hari

Pernah melihat sejumlah toko roti atau supermarket yang memotong harga produk masaknya di malam hari? Cara ini membantu Anda menemukan banyak pilihan makanan dalam harga diskon. Roti, bagel, bahkan ayam panggang, serta daging berbumbu kerap dikenai diskon di atas pukul 18.00.

Hanya karena didiskon bukan berarti kualitasnya memburuk. Gunakan untuk sarapan demi menjaga kesegarannya. Atau cukup bekukan sampai Anda ingin menyantapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement