Kamis 01 Oct 2015 07:44 WIB

Tiga Kiat Merawat Kain Batik

Rep: MGROL 47/ Red: Indira Rezkisari
Pedagang menata kain batik di salah satu pusat penjualan batik di Jakarta, Selasa (14/4). (Antara/M Agung Rajasa)
Pedagang menata kain batik di salah satu pusat penjualan batik di Jakarta, Selasa (14/4). (Antara/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID,  Batik telah menjadi produk mode yang rasanya pasti dimiliki oleh setiap orang. Ya, minimal dalam lemari ada pakaian batik untuk menghadiri pesta pernikahan.

Memiliki batik berarti memiliki pula pengetahuan merawat kain maupun baju batik. Tanpa perawatan yang tepat, pakaian atau kain batik akan mudah pudar warnanya dan gampang sobek.

Lantas bagaimana caranya agar kain batik tidak cepat rusak? Indra Tjahjani selaku pakar batik dan penggagas komunitas Mbatik Yuk  mengungkapkan langkah-langkahnya.

Cara mencuci

Jika hendak mencuci kain dan juga baju batik jangan gunakan deterjen karena itu akan membuat kain dan baju batik akan pudar. Seiring perkembangan zaman sekarang mencuci kain maupun baju batik bisa menggunakan cairan atau sabun yang dikhususkan untuk kain-kain tradisional maupun baju batik. Setelah dicuci jangan langsung menjemur di bawah teriknya matahari, karena itu akan membuat rusak kain atau baju batik.

Cara menyimpan

Setelah batik selesai dicuci, ada baiknya kita memperhatikan cara menyimpannya. "Jika menyimpan batik sebaiknya jangan pakai kapur barus atau kamper. Karena itu yang membuat kain batik menjadi rapuh," ujar Indra Tjahjani.

Jangan dilipat

Jika batik Anda disimpan dalam jangka waktu yang lama, usahakan agar tidak disimpan dalam keadaan dilipat. Pelipatan dapat membuat kain batik akan cepat sobek dan juga rapuh.

"Biasanya batik itu digunakan untuk jarit atau bawahan kebaya, jadi ada beberapa orang zaman dulu yang menyimpannya dengan cara dilipit agar mudah dipakai. Tapi sebenarnya hal itu kurang bagus karena jika terlalu lama disimpan dalam keadaan seperti dilipit akan mudah sobek dan rapuh," ujarnya di acara Attack Batik Sekarang Juga di Cafe Retro, Menara Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (30/9).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement