Rabu 09 Dec 2015 06:54 WIB

Kecanduan Kopi, Ini Tips Atasinya

Rep: C23/ Red: Indira Rezkisari
Pengunjung meminum kopi saat pencanangan Hari Kopi Internasional di Jakarta, Kamis (1/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengunjung meminum kopi saat pencanangan Hari Kopi Internasional di Jakarta, Kamis (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Berapa banyak kopi yang biasa Anda minum setiap hari? Rekomendasinya cukup maksimal dua hingga tiga cangkir kopi setiap harinya.

Mereka yang merasa sudah terlalu banyak menenggak kafein dari kopi biasanya akan berupaya menguranginya. Tapi upaya mengurangi konsumsi kafein tidak selalu mudah. Gangguan seperti rasa lelah, cemas, dan gelisah sangat mungkin hinggap saat pelan-pelan mengurangi asupan kafein ke tubuh.

Seperti banyak zat psikoaktif lainnya, para peneliti berpendapat bahwa kopi akan menginduksi gejala tertentu bila kita berhenti mengkonsumsinya. Hal tersebut dapat menimbulkan kecemasan, cepat lelah, mudah tersulut amarah, dan beberapa sifat negatif lainnya.

Dilansir laman The Guardian, Rabu (9/12), berikut ini lima tips yang dapat Anda gunakan untuk memperbaiki upaya Anda mengurangi gejala pengurangan kafein.

1. Jangan berhenti mengkonsumsi kopi secara tiba-tiba. Bila Anda berhenti minum kopi lalu tubuh menjadi gemetar, biarkan Anda mencicip sedikit kafein untuk mengurangi kecanduan secara perlahan.

2. Di antara kopi, berkonsentrasilah pada bagaimana tubuh Anda terasa. Fokus pada kerinduan, lalu biarkan pikiran Anda merenungkan aroma, rasa, dan sentakan manis pada cairan kopi.

3. Bawalah buku catatan kecil dan tulis semua efek mengerikan kafein terhadap hidup Anda.

4. Beberapa orang juga terinspirasi untuk membuat daftar orang-orang berpengaruh seperti sastrawan, penyair, pelukis, ilmuwan, filsuf, yang hidupnya diperbudak oleh kopi.

5. Cobalah untuk bergaul dengan orang-orang yang sedang menghindari kafein. Mereka pasti ada di kedai kopi di dekat lingkungan Anda dan mendukung usaha pengurangan kafein yang sedang Anda lakukan.

(baca juga: Kopi Termahal di Dunia Dibanderol Rp 4,9 Juta Secangkir)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement