REPUBLIKA.CO.ID, Tahukah Anda bahwa seprai yang Anda gunakan pada kasur dapat menjadi sarang bakteri, minyak kulit, tungau, kotoran, bahkan jamur? Hal ini dapat terjadi ketika Anda memakan camilan di atas kasur, lalu remah-remahnya berjatuhan, kemudian mengundang serangga. Atau Anda tidur, namun tidak membersihkan kosemetik atau riasan yang masih melekat pada kulit Anda.
Profesor mikrobiologi dan patologi di New York University School of Medicine, Philip Tierno mengatakan berkembangnya bakteri atau jamur pada seprai akan semakin banyak bila kain tersebut tidak dicuci dalam waktu yang cukup lama. “Ini tidak higienis untuk tidak mencuci seprai selama berbulan-bulan. Ini menjijikkan,” ungkap Tierno, seperti dikutip situs Safe Bee, Jumat (11/12).
Untuk menghindari hal tersebut, ahli mikrobiologi dari University of Arizona Kelly Reynolds menyarankan agar seprai dicuci rutin sekali dalam sepekan. “Bila Anda berkeringat banyak dan memiliki peliharaan seperti kucing yang selalu melompat ke atas kasur, mungkin Anda perlu untuk mencuci seprai dua kali sepekan,” jelasnya.
Guna membunuh komplotan kuman dan jamur, Reynolds juga mengusulkan, bila memungkinkan, cuci seprai dengan air panas. Air panas tidak memberikan peluang kuman untuk hidup pada seprai.
Menambahkan pemutih pada proses pencucian juga membantu menghigieniskan seprai dari kotoran. “Tambahkan tiga perempat cangkir pemutih untuk membunuh kuman pada seprai,” ujar Reynold.
Bila Anda adalah tipe orang yang menyukai aroma udara segar dan sinar matahari pada seprai, jemurlah kain tersebut di ruang yang cukup terbuka atau lapang. Menurut Reynolds, sinar matahari juga dapat bertindak sebagai pembersih alami.
(baca juga: Habis Pijat Spa Wanita Ini Malah Terkena Stroke)