REPUBLIKA.CO.ID, Saat digigit serangga, rasanya kadang sangat gatal sehingga kita tak tahan untuk menggaruk. Padahal, tahukah Anda jika menggaruk justru akan membuatnya lebih gatal.
Pasalnya, garukan yang mengiritasi daerah yang tergigit akan membuat sistem kekebalan tubuh terus memompa keluar histamin. Bahan kimia itu menyebabkan rasa gatal, kemerahan, peradangan, dan reaksi lainnya.
Safebee melansuir, Selain tidak efektif, menggaruk dapat menyebabkan infeksi karena akan menempatkan lebih banyak bakteri di bawah kulit. Artinya, hal paling efektif setelah digigit serangga adalah mengendalikan gatal tanpa menggunakan kuku Anda.
Untuk setiap jenis gigitan, Anda dapat menenangkan gatal dengan sejumlah obat topikal. Misalnya, antihistamin oral, calamine lotion, witch hazel, atau krim hidrokortison satu persen.
Atau, Anda dapat mencoba hidrogen peroksida untuk menetralisir protein dalam air liur nyamuk yang menyebabkan reaksi gatal. Dokter di RS Connecticut, David John, menganjurkan sedikit olesan hidrogen peroksida dengan kapas. "Anda tidak akan merasa gatal lagi dan gigitan tidak akan membengkak," kata John.
Akan tetapi, jika bekas gigitan semakin memerah dan gatal, Anda dianjurkan untuk segera menghubungi dokter. Hipersensitif terhadap gigitan serangga dapat menyebabkan lecet, gatal-gatal, demam, dan pembengkakan sendi.
Kondisi terburuk yang bisa terjadi adalah anafilaksis. Hal itu berpotensi mengancam jiwa ditandai dengan tenggorokan bengkak, kesulitan bernapas, dan tubuh yang melemah. "Segera hubungi dokter untuk penanganan medis jika terdapat gejala reaksi anafilaksis," kata John.