REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah kasus dimana Anda merasa Si Dia adalah pria paling dicinta. Namun, tindakan atau ucapannya suatu hari membuat Anda berubah pikiran bahwa dia bukan orangnya, kemudian putus menjadi jalan terakhir.
Anda di sisi lain tak ingin menyakiti perasaannya sehingga bertahan untuk tetap bersama. Anda perlu mengetahui cara terbaik untuk mengakhiri hubungan tanpa perlu banyak drama. Beberapa tips ini akan membantu Anda mengatasinya, dilansir dari Fashion Spot.
Latihan
Jika Anda sudah menjalani hubungan cukup lama dengan si dia, Anda pasti tahu bagaimana reaksinya saat mendengar kata putus. Anda juga bisa memperkirakan argumen apa yang akan dia ungkapkan dalam percakapan nantinya.
Coba berlatih di depan cermin untuk bertutur kata dengan cara terbaik dan tulus. Anda mungkin akan tergoda menenangkannya dengan tepukan pelan di punggung atau memegang tangannya. Jika Anda pikir ini hanya akan memberinya harapan palsu, maka jangan pernah lakukan itu.
Pilih lokasi
Pilihlah tempat yang tempat untuk mengakhiri hubungan dengan seseorang. Ini adalah tempat dimana Anda dan Si Dia bisa berbicara dengan tenang dan pribadi, tanpa perlu terusik atau mengusik orang sekitar. Sudut coffeeshop misalnya bisa menjadi tempat pribadi. Anda juga perlu meyakinkan diri bahwa Si Dia tak akan bertindak bodoh saat mendengar kata putus dari Anda.
Berani katakan langsung
Mengatakan putus karena ketidakcocokan hubungan adalah hak seseorang. Anda harus berani mengatakannya langsung kepada pasangan. Anda mungkin berpikir menyampaikannya lewat surat elektronik (e-mail) atau pesan singkat, namun itu semua hanya berpotensi menyebabkan siklus dramatis. Apakah itu adil untuk dia? Apakah Anda ingin hubungan baru lebih baik atau drama multiepisode? Ada nilai lebih jika Anda berani menyampaikannya langsung dan itu juga mengindikasikan Anda menghormati pasangan dan diri sendiri.
Hindari bahasa klise
Seseorang tanpa sadar mengungkap kekurangan pasangan saat mengatakan putus. Pahamilah ungkapan, "It's not you, it's about me." Jadi, ungkapkan alasan-alasan putus dari sisi diri Anda sendiri. Hindari bahasa dan ungkapan klise. Jujur itu lebih baik, terutama untuk laki-laki. Ungkapkan alasan putus Anda lebih spesifik dan mudah dipahami, misalnya Si Dia akan melanjutkan kuliah ke luar negeri dan Anda tak bisa menjalani hubungan jarak jauh.