Sabtu 30 Apr 2016 13:03 WIB

Hentikan Kebiasaan Banyak Tidur Saat Hamil

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Perempuan tidur (ilustrasi)
Foto: Health
Perempuan tidur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sebanyak 20 persen wanita lebih suka menghabiskan jam istirahatnya untuk tidur selama menjalani kehamilan.

Studi seorang dokter kandungan di University of North Carolina, Chapel Hill menyebutkan bahwa terlalu banyak tidur saat hamil justru menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan, termasuk kelahiran prematur.

"Istirahat ibu hamil itu jangan diartikan luas dengan tidur. Tidak ada manfaatnya dan lebih banyak merugikan," kata Hill, dilansir dari Fit Pregnancy, belum lama ini.
 
Ibu hamil yang terlalu banyak tidur mengalami risiko tinggi pembengkakan kaki, mengganggu fungsi paru-paru dan akibat fatal lainnya. Studi terbaru Dr Catherin Spong, seorang dokter spesialis di National Institutes of Health menyebutkan hanya wanita dengan kondisi kehamilan tertentu yang diperbolehkan istirahat dengan cara tidur lebih banyak.
 
"Misalnya wanita dengan leher rahim pendek yang disarankan banyak berbaring (tidur) untuk menghindari kelahiran prematur. Mereka juga harus berhenti bekerja berat dan membatasi aktivitas fisik. Namun, wanita yang tidak masuk dalam kategori ini disarankan untuk tidak melakukan hal sama," ujarnya.
 
Wanita yang lebih sering menghabiskan jam istirahatnya dengan cara tidur 37 persen lebih berisiko melahirkan prematur. Wanita yang menggunakan jam istirahatnya dengan cara lain, misalnya terapi, meditasi, dan yoga berisiko 17 persen lebih kecil melahirkan prematur.
 
Sprong menambahkan bahwa peneliti tak bisa menyimpulkan bahwa kebiasaan tidur membahayakan ibu hamil. Wanita yang sedang mengandung hanya perlu membatasi jam tidurnya seperti tidur orang normal lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement