REPUBLIKA.CO.ID, Menganggap toilet dengan WC jongkok sudah kuno dan ketinggalan zaman? Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) M Adib Khumaidi mengatakan toilet demikian malah lebih aman digunakan, terlebih pada momen mudik.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam talkshow bertema "Mudik Bersih dan Sehat" di Sekretariat Pengurus Besar IDI di Jakarta, akhir pekan ini. Pada edukasi media yang digelar IDI bersama Reckitt Benckiser Indonesia itu, Adib menganjurkan pemudik untuk memilih toilet umum alih-alih kloset duduk.
"Dengan menggunakan WC jongkok, Anda tidak akan bersentuhan langsung dengan mulut kloset," ungkap Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi tersebut.
Adib mengatakan, kondisi toilet dan sanitasi di perjalanan yang tidak terjamin kebersihannya bisa membawa banyak penyakit, seperti diare hingga risiko infeksi jamur. Lantas, bagaimana jika pemudik tak menjumpai toilet dengan WC jongkok?
Apabila demikian, Adib memberi opsi untuk membersihkan bagian dudukan kloset dengan bantuan tisu dan cairan disinfektan. Jika perlu, lapisi lagi dengan kertas khusus dudukan kloset yang bisa dibeli di apotek.
Khusus untuk pemudik perempuan, Adib menganjurkan membawa air botol mineral untuk membasuh organ intim atau menggunakan air yang ditampung langsung dari keran. Jika menggunakan pembalut atau panty liner, jangan lupa menggantinya untuk mencegah kelembaban berlebih yang mengundang tumbuhnya jamur.
"Hal yang tak kalah penting ialah mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir sebelum dan sesudah menggunakan toilet umum," tuturnya.
(baca: Banyak Kencing Sehabis Sahur, Wajarkah?)