Sabtu 08 Oct 2016 21:00 WIB

Pimpinan Perusahaan Harus Mampu Menjadi Pelatih

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Suasana bekerja di kantor (ilustrasi)
Foto: Entrepeneur
Suasana bekerja di kantor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tak jarang pimpinan manajemen menghadapi berbagai permasalahan perusahaan. Tentunya banyak pula solusi yang bisa diambil untuk menghadapi masalah tersebut. Meski demikian, agar mampu mengoptimalkan kinerja kelompoknya, seorang pemimpin harus mampu memosisikan diri dengan tepat, yakni sebagai coach (pelatih).

"Seorang leader itu harus mampu menjadi coach. Bukan sebagai bos yang pekerjaannya nyuruh-nyuruh anak buah saja," tutur motivator HD Iriyanto saat ditemui dalam pelatihan How to Be Coach yang digelar oleh HDI Management Center di Hotel Prima in Jogja, Kota Yogyakarta, Sabtu (8/10).

Menurut Iryanto, jika seorang pimpinan sudah mampu menjadi pelatih kelompok, maka ia akan sukses mencapai target-target perusahaan. Pasalnya coach akan mampu memahami kondisi orang-orang yang ia pimpin. Adapun tugas pelatih sangat berbeda dengan seorang trainer, konsultan, dan pemberi konseling.

Pelatih selalu berperan mengembangkan potensi orang-orang disekitarnya tanpa memberikan arahan langsung. Melainkan menggali potensi semua orang yang ia pimpin, kemudian mengarahkan mereka untuk menampilkan bakatnya masing-masing. Mulai saat ini sampai pada masa yang akan datang.

Iryanto mengemukakan, tugas seorang coach bukanlah mencari solusi dari sebuah permasalahan. Melainkan mendorong orang-orang di sekitarnya untuk memecahkan sebuah permasalahan.

"Kalau konsultan kan kasih solusi, tapi itu juga belum tentu tepat. Kalau konselor kasih remedial atau penyembuhan. Nah tugas coach ini menggali sumber solusi dengan memberi pertanyaan pada orang-orang yang mereka latih," tutur pengajar STMIK Amikom itu menjelaskan.

Misalnya ketika menemukan peserta didiknya menghadapi masalah, seorang coach pasti bertanya tentang apa saja masalahnya. Lalu menggali apa yang dapat dilakukan peserta didik untuk memecahkan masalah tersebut. Jika sudah menemukan solusinya sendiri, akan timbul kesadaran dari peserta didik untuk melakukan tindakan-tindakan nyata.

"Hal yang paling utama yang harus dilakukan seorang coach adalah tidak boleh memberi adjusment pada orang-orang yang dipimpinnya," ujar Iryanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement